Manado (ANTARA) - Sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Sulawesi Utara membekali warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan berbagai ketrampilan.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum Sulawesi Utara (Sulut) Bambang Haryanto, di Manado, Minggu mengatakan, program keterampilan yang diberikan kepada WBP tersebut setiap Lapas dan Rutan berbeda-beda.

"Jenis ketrampilannya tidak sama," katanya.

Ia mengatakan seperti di Rutan Amurang, Minahasa Selatan diberikan keterampilan membuat minyak kelapa.

Produk yang dihasilkan sudah mendapatkan sertifikat Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, serta sudah dipasarkan ke masyarakat.

"Produk itu sudah masuk ke pasaran mini market dan pasar umum," kata Bambang.

Ia menambahkan di Lapas Tondano Minahasa dibekali dengan keterampilan peternakan ayam, kambing, bebak, dan babi serta pembuatan batako.

"Setiap harinya batako itu diproduksi," katanya.

Kemudian di Lapas Bitung, lanjut Bambang diberikan pelatihan meubeler dan batako, di LPKA Tomoon meubeler serta di Lapas Perempuan pelatihan kue, salon.
Melalui pembekalan ini, diharapkan warga binaan memiliki ketrampilan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan keluarga.

Terdapat beberapa Lapas yang memberikan ketrampilan tersebut, warga binaan yang ada mendapatkan sertifikat.

Ini dilakukan, karena Lapas atau Rutan itu dalam pembekalan kepada warga binaan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK).

"Jadi WBP yang mengikutinya tidak saja menjadi terampil, tetapi juga memiliki sertifikat sehingga selain bisa bekerja sendiri juga di perusahaan," katanya
 

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024