Manado (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara dan Kementerian Agama mengintegrasikan program menurunkan angka 'stunting' atau gagal tumbuh di Kota Kotamobagu.

"Integrasi kegiatan dengan Kemenag dilakukan dalam rangka penguatan informasi pencegahan stunting bagi para remaja melalui pendidikan dasar di sekolah," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano Tino Tandaju, di Kotamobagu, Rabu.

Sasarannya, agar remaja terhindar dari pernikahan dini dan menekankan pendewasaan usia perkawinan (PUP).

"Harapannya untuk menghasilkan generasi muda yang sehat, cerdas dan mandiri serta mampu merencanakan masa depan mereka," ujarnya.

Kepala BKKBN bersama tim Latbang yang diketuai oleh Kabid Latbang dr. Jeanny Winokan mengunjungi Sekolah MTS Negeri 1 Kotamobagu, sekolah sarat prestasi binaan Kemenag.

"Kami berharap sekolah MTS ini bisa menjadi pilot project bagi sekolah sekolah lainnya bukan hanya di di Kotamobagu tapi diperluas jangkauannya di kabupaten/kota lainnya," ujarnya.

Diano juga memberikan apresiasi atas prestasi-prestasi yang sudah diraih dan membawa nama Sulut sampai tingkat nasional dan internasional.

"Prestasi ini kiranya juga dapat memberikan daya ungkit bagi generasi muda dalam mensosialisasikan pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan reproduksi sehingga ASFR (15-19 Thn) dapat ditekan juga dapat menurunkan angka stunting," sebutnya. ***3***

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024