Manado (ANTARA) - Badan Karantina Pertanian (Barantan) Manado memfasilitasi eksportir Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara mengirimkan sebanyak 75 ton sabut kelapa ke Korea Selatan.

"Sabut kelapa yang diekspor ke Korsel sebanyak 75 ton," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih, di Manado, Minggu.

Produk turunan komoditas kelapa yang dahulu dianggap limbah, kini berkat kejelian pelaku usaha di bidang agribisnis dapat menjelma menjadi komoditas yang bernilai. Tidak kurang dari 75 ton cocopead atau sabut kelapa asal Sulut untuk pertama kalinya berangkat menuju Negeri Gingseng, Korea Selatan.

"Kami mengapresiasi hadirnya ragam komoditas ekspor baru ini dan siap mengawal dengan memberikan fasilitasi perkarantinaan untuk proses ekspornya," kata Donni.

Menurut Donni, sebelum diberangkatkan melalui Pelabuhan Bitung, seluruh komoditas tersebut telah melewati serangkaian tindakan karantina tumbuhan. Hal ini sesuai dengan persyaratan negara tujuan, dan setelah dinyatakan sehat dan aman pihaknya menerbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan atau Phytosanitari Certificate (PC).

Sebagai informasi, pihak CV Putri Bitung Gemilang selaku pemilik barang menyebutkan bahwa dinegara tujuan komoditas ini akan dijadikan media tanam. Hal ini seiring dengan kegiatan menanam di rumah akibat pandemi yang makin digemari di Korea Selatan.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan) pada tahun 2020 tercatat ekspor cocopead asal Indonesia sebanyak 20 ribu ton, dengan tujuan negara Cina, Jepang, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa.

"Angin segar bagi petani dan industri Kelapa di Sulut, semoga dengan produk yang terjamin dapat terus bertumbuh," ujar Donni.

Untuk mendukung keberlanjutan dan standard mutu produk turunan kelapa ini, Donni selaku koordinator upaya peningkatan ekspor produk pertanian di wilayah Sulawesi Utara berencana untuk melakukan sinergi dengan berbagai instansi, antara lain Bank Indonesia Sulut, Pemda dan Pelaku Usaha Industri Kecil Menengah (IKM).

"Skema berupa penyediaan fasilitas olahan sabut sederhana dan kami dari Karantina Pertanian memberikan pendampingan teknis agar dapat diekspor," jelas Donni.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024