Manado (ANTARA) - Seorang guru SMA bernama Meini Pondaag (52), yang merupakan warga Malalayang Satu Barat, Sabtu (16/1) sore, tewas karena tertimbun tanah longsor. 

"Korban adalah tenaga pengajar di SMA Negeri dua Pineleng, Minahasa dan sudah berhasil dievakuasi oleh Tim Basarnas bersama BPBD, TNI, Polri dan Tagana," kata Kepala BPBD Manado, Donald Sambuaga, di Manado, Sabtu. 

Dia menjelaskan, korban tertimbun tanah longsor saat sedang berada di dalam rumahnya dan tidak sempat lari.

"Sebenarnya yang longsor adalah talud di belakang rumah korban dan ketika hujan turun terus menerus, membuat tanah jenuh dan ketika longsor menimpa rumah korban," katanya. 

Korban yang kala itu berada dalam rumah, kata Sambuaga, tak sempat lari dan tertimpa material, dan langsung mengundang perhatian warga. 

Menurutnya, para tetangga korban sudah berusaha menolong dengan menggunakan peralatan seadanya secara manual tetapi terlalu sulit, dan saat bantuan datang bisa dievakuasi. 

"Namun korban akhirnya meninggal dunia, karena tertimbun material dan longsoran tanah," katanya. 

Sementara data dari BPBD Manado, akibat tanah longsor di Manado, lima nyawa melayang, yakni Meini Pondaag seorang guru, Aiptu Kifni Kawulur anggota polisi, Fany Poluan, Arni Lorens dan Clehse P, warga Perkamil. ***


 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024