Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengharapkan kegiatan pasar murah Natal mampu mengendalikan laju inflasi Kota Manado di tengah pandemi COVID-19.

"Desember biasanya angka inflasi  Manado tinggi dan sering berada di atas angka nasional,  adanya pasar murah Natal diharapkan mampu menekannya," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Ronny Erungan, di Manado, Senin.

Ronny mengatakan pasar murah Natal 2020 ini rencananya akan dilakukan di beberapa titik padat penduduk yang merayakan Natal.

"Kami mengutamakan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan terkena dampak COVID-19," katanya.

Dia mengatakan biasanya laju inflasi di Manado akan meningkat pada Desember karena tingginya tingkat konsumtif masyarakat.

Dengan adanya pasar murah, tambah dia, maka pergerakan inflasi tersebut bisa ditekan.

Ia mengharapkan pasar murah tersebut dapat menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, tomat dan pangan lainnya di Manado.

Dalam pasar murah Natal akan dijual beras, gula pasir, minyak goreng, telur, mentega dan lain-lain dengan harga yang lebih murah dibanding pasar tradisional.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat mengungkapkan BI juga terus memantau pergerakan harga kebutuhan pokok, terutama yang memberikan andil cukup besar pada laju inflasi.

"Saat ini yang perlu kita jaga yakni inflasi pada kelompok volatile foods yang bergejolak terutama disumbang oleh komoditas cabai rawit, bawang dan tomat," katanya.

Menurut Arbonas, di tata niaga, pergerakan harga dominan disebabkan oleh mekanisme pasar yang tidak kompetitif, sehingga harga mudah sekali mengalami fluktuasi.

Oleh karena itu, kestabilan harga jangan sampai mengalami lonjakan yang cukup tinggi, yaitu dengan memperlancar distribusi barang hingga ke pasar serta menjaga pasokan.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024