Manado (ANTARA) - Anggota Komite II DPD-RI, Stefanus BAN Liow mengatakan komoditas unggulan daerah seperti cengkih, pala, dan kopi akan terus didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani Sulawesi Utara.

"Ada banyak hal yang diperoleh ketika melakukan kunjungan kerja dengan Kadis Perkebunan Daerah Sulut Ir Refly Ngantung. Poinnya adalah bagaimana mengembangkan potensi unggulan sektor perkebunan itu," sebut Stefanus di Manado, Jumat.

Kopi misalkan, komoditas ini digiatkan petani dan pegiat kopi yang tergabung dalam Asosiasi Kopi Indonesia Sulawesi Utara.

Ketika ini didorong, sebut Wakil Ketua Kelompok (Fraksi) DPD di MPR ini, komoditas ini akan menjadi ciri khas daerah ini.

"Sama seperti ketika kami berkunjung ke daerah lain, kami akan mencari kopi yang menjadi ciri khas daerah itu. Kenapa tidak kita kembangkan kopi yang menjadi ciri khas Sulut," ujarnya.

Manakala komoditas ini dikembangkan, sektor pariwisata juga akan ikut bergerak karena akan menjadi daya tarik wisatawan.

"Di daerah lain dikembangkan destinasi wisata di tengah persawahan. Kenapa tidak kita kembangkan ada kedai kopi di tengah perkebunan kopi. Kita meniru contoh-contoh yang positif," ujarnya.

Soal modal? Menurut suami legislator DPRD Kota Tomohon, Miky Junita Linda Wenur itu, ada fasilitas bantuan yang bisa diakses masyarakat melalui pemerintah daerah.

"Ada fasilitas bantuan dari Presiden untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah sebesar Rp2,4 juta per orang. Fasilitas bantuan ini sudah banyak diajukan. Ada ribuan peserta yang telah difasilitasi untuk diusulkan," sebutnya.

Stefanus memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah mengucurkan fasilitas bantuan untuk UMKM.

"Itu (bantuan Presiden) luar biasa," sebutnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024