Manado (ANTARA) - Tiga pekan sejak diresmikan Presiden Jokowi, tol Manado-Bitung, ruas Manado-Danowudu, PT Jasamarga Manado Bitung belum memungut tarif bagi pengguna yang melintas di tol terpanjang di Sulawesi itu.

"Dalam waktu dekat akan dikenakan tarif, masih menunggu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," sebut Direktur Utama PT JMB George IMP Manurung di Manado, Rabu.

Lalulintas Harian Rata-rata (LHR) jalan tol ini adalah 8.107 kendaraan, dan tertinggi tercatat di hari Sabtu (10/10) sebanyak 10.571 kendaraan.

LHR Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Manado-Danowudu ini cenderung masih di bawah target dari PT JMB karena di masa pandemi COVID-19 ini, pemerintah daerah masih memberlakukan program-program pencegahan di antaranya mengurangi masyarakat bepergian keluar rumah.

Faktor lainnya, kendaraan besar belum berani masuk tol dan masyarakat enggan membeli kartu uang elektronik perdana.

Dia berharap, apabila telah dikenakan tarif tol, pengguna memanfaatkan uang elektronik.

"Masyarakat harus memastikan kecukupan saldonya untuk dapat mengakses jalan tol Manado-Bitung. Ke depannya, kami akan terus berkoordinasi dengan pihak perbankan untuk mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat, terutama kemudahan pembelian kartu perdana hingga fasilitas top up saldo,” katanya.

Manurung kembali memastikan, hingga saat ini, jalan tol Manado-Bitung masih beroperasi tanpa tarif sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat.

Sosialisasi ini, tidak hanya terkait penggunaan uang elektronik, tetapi diharapkan dapat membentuk perilaku berkendara di jalan tol yang mematuhi peraturan dan rambu-rambu yang dipasang.

Saat ini, PT JMB baru mengoperasikan ruas Manado-Danowudu sepanjang 26,35 kilometer dari keseluruhan panjang bentangan 40 kilometer.

Saat diresmikan Presiden Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan tarif tol setiap kilometer sebesar Rp1.100.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024