Sulut, Sangihe (ANTARA) - Juru bicara penanganan COVID-19 Kabupaten Kepulauan  Sangihe,  Sulawesi Utara, Jopy Thungari mengatakan, Sangihe kembali ditetapkan menjadi zona oranye penyebaran COVID-19.

"Berdasarkan informasi dari Provinsi Sulawesi Utara, saat ini Kabupaten Sangihe ditetapkan sebagai zona oranye sehubungan dengan penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID -19," katq Jopy Thungari di Tahuna, Sabtu.

Menurut dia, adanya penambahan kasus beberapa hari terakhir ini, menuntut semua pihak untuk lebih disiplin menjalani protokol kesehatan.

"Dengan perubahan status menjadi zona oranye, kita semua dituntut agar semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam setiap pertemuan maupun acara keluarga," kata dia.

Dia mengatakan, sampai saat ini ada penambahan dua kasus positif COVID-19 sehingga dicatat sebagai pasien 28 dan 29.

Pasien 29, dengan rincian : laki-laki, 29 tahun. Saat ini sedang dilakukan pelacakan keberadaan karena hasil pemeriksaan swab yang diterima satuan tugas berasal dari laboratorium swasta di Manado, yang berarti pemeriksaan usap tenggorokan dilakukan secara mandiri oleh yang bersangkutan.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, pasien 29 bekerja di Manado. Dia melakukan pemeriksaan atas persyaratan dari tempat dia bekerja. Saat ini dalam keadaan baik. Yang bersangkutan memiliki KTP Sangihe dengan alamat Kampung Raku Kecamatan Tabukan Utara," kata dia.

Pengambilan swab, kata dia dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober. Yang bersangkutan sempat datang ke Sangihe pada tanggal 5-8 Oktober.

"Tim dinas Kesehatan saat ini melakukan tracing ke pihak keluarga," kata dia.

Sedangkan pasien 28, dengan rincian : laki-laki, 35 tahun, berasal dati Kampung Talawid Kecamatan Kendahe. Saat ini sudah menjalani isolasi di RS Liung Paduli Tabukan Utara.

"Total kasus positif COVID-19 sampai saat ini sejumlah 29 kasus. Pasien sembuh sebanyak 23 orang, dua meninggal dunia dan empat sementara menjalani isolasi," kata dia.

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024