Manado (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Sulawesi Utara (Sulut), meningkatkan edukasi Gerakan 4M di keluarga.
Pjs Ketua TP PKK Kabupaten Minut, Sylvia Anita Dondokambey Tambelu di Minahasa Utara, Selasa, melakukan tatap muka dengan jajaran anggota TP PKK Minahasa Utara, dan meningkatkan edukasi Gerakan 4M dalam keluarga.
Anita mengatakan tatap muka dengan jajaran TP PKK Kecamatan Kema bertempat di Kantor Kecamatan Kema, dan se-Kecamatan Kauditan.
Sylvia Anita menguraikan empat poin penting yang harus diterapkan oleh segenap jajaran TP PKK baik yang berada di Kecamatan maupun di Desa.
Pertama, pentingnya protap penanganan COVID-19 dengan gerakan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak.
Kedua, pentingnya keterlibatan TP PKK dalam satuan tugas penanganan COVID-19 maka diharapkan dapat membantu, edukasi dan penguatan di tingkat keluarga menjadi fondasi kokoh untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Ketiga, mengenai stop selfie membuka masker. Keempat, ibu-ibu PKK harus menjadi corong untuk masyarakat.
“Kita harus terus meningkatkan wawasan agar mampu menjadi corong pemerintah dalam menerapkan berbagai program kepada masyarakat,” jelas Sylvia.
Sylvia juga mengajak TP PKK agar dapat berperan serta menciptakan kondisi yang kondusif saat pelaksanaan pilkada serentak di tengah pandemi COVID-19.
Pjs Ketua TP PKK Kabupaten Minut, Sylvia Anita Dondokambey Tambelu di Minahasa Utara, Selasa, melakukan tatap muka dengan jajaran anggota TP PKK Minahasa Utara, dan meningkatkan edukasi Gerakan 4M dalam keluarga.
Anita mengatakan tatap muka dengan jajaran TP PKK Kecamatan Kema bertempat di Kantor Kecamatan Kema, dan se-Kecamatan Kauditan.
Sylvia Anita menguraikan empat poin penting yang harus diterapkan oleh segenap jajaran TP PKK baik yang berada di Kecamatan maupun di Desa.
Pertama, pentingnya protap penanganan COVID-19 dengan gerakan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak.
Kedua, pentingnya keterlibatan TP PKK dalam satuan tugas penanganan COVID-19 maka diharapkan dapat membantu, edukasi dan penguatan di tingkat keluarga menjadi fondasi kokoh untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Ketiga, mengenai stop selfie membuka masker. Keempat, ibu-ibu PKK harus menjadi corong untuk masyarakat.
“Kita harus terus meningkatkan wawasan agar mampu menjadi corong pemerintah dalam menerapkan berbagai program kepada masyarakat,” jelas Sylvia.
Sylvia juga mengajak TP PKK agar dapat berperan serta menciptakan kondisi yang kondusif saat pelaksanaan pilkada serentak di tengah pandemi COVID-19.