Manado (ANTARA) - Pengamat Ekonomi Sulut Dr Fredrik Gerdy Worang mengatakan optimistis Provinsi Sulawesi Utara(Sulut)  mampu melewati krisis ekonomi yang bakal terjadi sebagai dampak 
pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)  yang berkepanjangan.

"Kontraksi ekonomi yang dialami Sulut dapat teratasi dengan peluang-peluang baru yang digenjot pemerintah,  baik sektor perikanan, pertanian, perkebunan, pariwisata hingga pemberdayaan pelaku UMKM,"kata Worang di Manado, Rabu.

Saat ini, pemerintah tengah membidik pasar dunia melalui ekspor fresh tuna dengan memanfaatkan penerbangan Garuda Indonesia tipe A 330 200. Hal itu merupakan langkah strategis agar komoditas unggulan Sulut dapat merebut pasar internasional.

Rute direct flight Manado-Jepang atau Manado-China lewat jalur lain yaitu Manado-Jakarta- Jepang, Denpasar-Manado-Jepang atau Makassar-Manado-Jepang, adalah pasar potensial untuk melambungkan perikanan Sulut di tengah krisis.

“Perikanan adalah sektor unggulan Sulawesi Utara. Produksi perikanan harus digenjot sehingga dapat mendongkrak ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, Bandara Sam Ratulangi juga akan menjadi transit produk perikanan dari daerah sekitar Sulut yaitu Provinsi Maluku Utara, Papua, Gorontalo dan Maluku sebelum dieskpor ke luar negeri.

Momentum sekarang ini, ungkap Worang akan menjadi kesempatan bagi Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw untuk membenahi diri secara fundamental, bahkan strategi yang tepat sasaran.

“Pandemi Covid-19, memang sempat membuat tatanan perekonomian dunia terguncang, bahkan Sulawesi Utara pun terkena imbasnya. Namun dengan berbagai upaya yang dilakukan, saat ini masyarakat dapat kembali bergairah menjalani aktivitas ekonomi. Dan tentunya semua berpola pada protokol Covid-19,” sebut Worang.

Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Sam Ratulangi Manado ini, juga menyebutkan kepiawaian Gubernur Olly dalam melobi pemerintah pusat, telah berhasil membawa dana sebesar Rp1 triliun. Praktis terobosan ini dipastikan mendongkrak perekonomian pelaku usaha di kelas UMKM.

“Pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap pertumbuhan ekonomi. Indikatornya, Pak Olly mendapatkan bantuan Rp1 triliun. Ini tidak ada pelajarannya, kenapa? Karena Pak Olly mampu melobi pusat. Diharapkan melalui bantuan ini akan mendorong bangkitnya UMKM yang merupakan garda terdepan perekonomian,” katanya.

Data Badan Pusat Statistik Sulut menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sulut triwulan Il 2020,  terkontraksi sebesar -3,89 persen (yoy). Hal itu terjadi sebagai dampak kebijakan dari pembatasan aktivitas masyarakat, dalam pengendalian penyebaran pandemi COVID-19.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024