Manado (ANTARA) - Warga dari Kota Manado mendominasi penerima insentif Kartu Prakerja di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dibanding daerah lain di provinsi itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Utara (Sulut) Erny Tumundo di Manado, Kamis, mengatakan dari 15 kabupaten dan kota di Sulut yang ikut Program Kartu Prakerja paling banyak berasal dari Kota Manado yakni 12.537 orang.

"Kemudian, disusul Kabupaten Minahasa sebanyak 6.303 orang, Kota Bitung 3.640 orang, dari Kabupaten Minahasa Utara 3.104, Kabupaten Minahasa Selatan 2.898, Kota Tomohon 1.715, Kabupaten Bolaang Mongondow 1.420," katanya.

Delapan kabupaten lainnya, kata Erny, masih di bawah angka 1.000. Untuk Kabupaten Minahasa Tenggara 973, Kota Kotamobagu 854, Bolsel 602, Boltim 376, Bolmut 433, Sangihe 635, Talaud 363 dan Sitaro 253.

Dia menjelaskan sampai gelombang enam telah sebanyak 36.006 tenaga kerja di daerah itu yang telah menikmati insentif Kartu Prakerja.

"Lewat kartu prakerja, pemerintah memberikan skill bagi yang menjadi peserta," kata Erny.

Skema kartu prakerja ditujukan kepada setiap WNI yang berusia di atas 18 tahun dengan catatan tidak sedang menjalani pendidikan formal, para masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan bagi pegawai yang ingin meningkatkan keterampilan.

Para peserta nantinya bisa mendapatkan skill baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang ditekuni (upskilling), dan keterampilan baru (reskilling).

Melalui kartu prakerja ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk sekitar dua juta penerima manfaat. Dalam implementasinya nanti pemerintah memberikan bantuan biaya pelatihan hingga Rp7 juta per peserta sekali seumur hidup.

Bantuan tersebut sebagai modal pelatihan bagi setiap satu peserta yang dibayarkan langsung kepada lembaga pelatihan melalui platform.

Kartu prakerja dilaksanakan secara online dan tatap muka, para peserta bisa mengakses website www.prakerja.go.id untuk mencari informasi pelatihan.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024