Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw berharap penanggulangan kemiskinan di daerah jangan ego sektoral. 

"Penangulangan kemiskinan harus dilakukan secara holistik dengan terus menguatkan koordinasi, kapasitas kerja lintas sektor dalam aktualisasi dan realisasi percepatan penanggulangan kemiskinan," ujar Wagub Steven, Rabu.

Wagub saat membuka Rakorev tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah provinsi dan kabupaten/kota se Sulut mengatakan, menyikapi masalah kemiskinan harus secara holistik, secara keseluruhan.

"Masalah kemiskinan tidak ada sangkut pautnya dengan ego-ego sektoral, ego regional. Ini murni masalah yang wajib bagi pemerintahan. Saya mau sampaikan bahwa koordinasi itu penting, bahwa kita bukan sekedar pertemuan tetapi kita identifikasi, tetapkan masalah serta solusinya apa,” kata Kandouw.

Menurut Kandouw, sektor penanggulangan kemiskinan termasuk pengangguran senantiasa menunjukkan geliat dan capaian positif, namun bukan berarti hal itu menjadi alasan berpuas diri. 

Sebab menurut dia, masih banyak masyarakat miskin yang memerlukan dorongan dan stimulan untuk keluar dari garis kemiskinan, terlebih di masa pandemi COVID-19. 

“Secara nasional bahwa pengangguran kita selama COVID-19 telah memasuki triwulan ketiga, kita ketambahan 5,7 juta penganggur. Bukan berarti di Sulut bebas pengangguran, saya yakin 5,7 juta itu ada yang di Sulut," ujarnya.

Kandouw kemudian mengajak semua pemerintah kabupaten/kota mendorong pertumbuhan ekonomi dengan penyerapan belanja pemerintah.

“Kita harus dorong secepat-cepatnya karena ini adalah salah satu gaya untuk pertumbuhan ekonomi. Bagi kabupaten kota saya imbau supaya belanja pemerintah cepat digelontorkan,” katanya.***3***

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024