Manado (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara(Sulut),  Dr Ateng Hartono mengatakan Indeks Demokrasi Indonesia(IDI) di Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) meski mengalami penurunan, tetapi masih berada di atas rata-rata nasional.

"IDI Sulut tahun 2019 mencapai angka indeks 77,08 dalam skala indeks 0 sampai 100, angka ini mengalami penurunan dibandingkan  2018 yang sebesar  77,77," kata  Ateng di Manado, Rabu.

Meskipun mengalami perubahan, kata Ateng tapi tingkat demokrasi di Sulut tersebut masih termasuk dalam kategori “sedang dan berada di atas angka IDI Nasional yang sebesar 74,92.

Capaian IDI Sulawesi Utara dari tahun 2009 hingga 2019 mengalami fluktuasi. Pada awal mula dihitung tahun 2009, capaian IDI Sulut sebesar 70,94.  Angka ini terus mengalami perubahan hingga mencapai momen tertingginya pada tahun 2014 sebesar 83,94 dan masuk kategori “baik”. Selanjutnya, angka ini mengalami penurunan.

"Fluktuasi angka IDI di Sulut mencerminkan dinamika situasi demokrasi di daerah ini,"kata Ateng. 

IDI sebagai alat ukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik-turunnya kondisi demokrasi regional. 

Dia mengatakan IDI disusun secara cermat berdasarkan evidence based (kejadian) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi.

IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. 

Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan 3 aspek, 11 variabel, dan 28 indikator demokrasi.

Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data, yaitu: review surat kabar lokal, review dokumen (Perda, Pergub, dll), Focus Group Discusiion (FGD), dan wawancara mendalam.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024