Minahasa Tenggara (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara melaksanakan tes cepat COVID-19 bagi 236 pedagang di dua pasar teramai di daerah tersebut, dengan hasil semuanya non reaktif.
"Pedagang di Pasar Ratahan yang dilakukan tes cepat sebanyak 184 orang dan di Pasar Belang 52 pedagang, hasilnya semua non reaktif," kata Kepala Dinkes Minahasa Tenggara Helni Ratuliu di Ratahan, Kamis.
Helni pemeriksaan tersebut dilaksanakan Pemkab kepada para pedagang, karena banyaknya interaksi dengan masyarakat.
"Kami mengantisipasi ini karena para pedagang banyak berinteraksi baik dengan pembeli maupun atau penyuplai bahan kebutuhan di pasar," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan menggelar pemeriksaan bagi para pedagang di Pasar Tombatu, akhir pekan ini.
"Pasar Tombatu juga banyak aktivitas masyarakatnya. Karena sasaran kami juga di pasar-pasar besar di Minahasa Tenggara," katanya.
Selain melakukan pemeriksaan, menurut Helni pihaknya juga melakukan sosialisasi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 saat melakukan aktivitas di pasar.
"Sosialisasi juga kami sampaikan baik kepada masyarakat maupun para pedagang. Sehingga pasar di daerah kami tidak menjadi pusat penyebaran," tandasnya
"Pedagang di Pasar Ratahan yang dilakukan tes cepat sebanyak 184 orang dan di Pasar Belang 52 pedagang, hasilnya semua non reaktif," kata Kepala Dinkes Minahasa Tenggara Helni Ratuliu di Ratahan, Kamis.
Helni pemeriksaan tersebut dilaksanakan Pemkab kepada para pedagang, karena banyaknya interaksi dengan masyarakat.
"Kami mengantisipasi ini karena para pedagang banyak berinteraksi baik dengan pembeli maupun atau penyuplai bahan kebutuhan di pasar," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan menggelar pemeriksaan bagi para pedagang di Pasar Tombatu, akhir pekan ini.
"Pasar Tombatu juga banyak aktivitas masyarakatnya. Karena sasaran kami juga di pasar-pasar besar di Minahasa Tenggara," katanya.
Selain melakukan pemeriksaan, menurut Helni pihaknya juga melakukan sosialisasi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 saat melakukan aktivitas di pasar.
"Sosialisasi juga kami sampaikan baik kepada masyarakat maupun para pedagang. Sehingga pasar di daerah kami tidak menjadi pusat penyebaran," tandasnya