Manado (ANTARA) - Ketua TP-PKK Sulawesi Utara, Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan mengatakan budi daya metode aquaponik bisa menjadi solusi mewujudkan ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19.

“Suka atau tidak suka kita harus sesegera mungkin masuk pada era new normal untuk ketahanan pangan dan ketahanan sosial, ekonomi, politik di masa pandemi COVID-19," sebut Ir Rita di Manado, Senin.

Karena itu, ajak istri Gubernur Olly Dondokambey ini meminta kader PKK produktif, bekerja, beraktivitas seperti semula dengan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Mewujudkan ketahanan pangan, kata dia, dapat dilakukan kader PKK melalui budi daya metode aquaponik yang bisa dipadukan dengan budi daya ikan atau dengan istilah budikamber (budidaya ikan dan sayuran dalam ember).

Selain itu, ada juga medode vertiminaponic (budidaya verticulture, ikan dan hidroponik), aquabioflok (kombinasi kolam ikan system bioflok dan sayuran), dan floating raft (sistem tanaman terapung dan ikan).

Gizi ikan sebut dia, dapat meningkatkan sistem imun tubuh melawan COVID-19, ujarnya.

Peningkatan nilai tambah budidaya aquaponik dapat dilakukan dengan diversifikasi pengolahan yang diharapkan ikut menopang ketersediaan pangan sekaligus mengiplementasikan program pokja tiga PKK yaitu "Hatinya PKK" serta gerakan konsumsi pangan beragam, bergizi dan seimbang berbasis bahan pangan lokal.

Karena itu, dia mengajak seluruh kader PKK mampu berinovasi dan memanfaatkan peluang komersialisasi dan produksi aquaponik ini.

Dia berharap keluarga memanfaatkan pekarangan rumah dengan teknologi tepat guna aquaponik untuk ketersediaan berbagai makanan sumber protein keluarga.

“Aquaponik merupakan salah satu solusi masalah kelesuan ekonomi rumah tangga, dimana hasilnya dapat diolah sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan ekonomi keluarga serta berkontribusi dalam ketahanan pangan. Pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa,” sebutnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024