Minahasa Tenggara (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara turun langsung untuk melakukan pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan dana desa (Dandes) di tengah pandemi COVID-19.
"Kami turun langsung ke desa-desa untuk melihat dan mencari tahu bagaimana penggunaan anggaran dana desa tahun 2020 ini. Apalagi pada saat ini sedang pandemi," kata Ketua Komisi I DPRD Minahasa Tenggara Artly Kountur di Ratahan, Sabtu.
Selain itu menurut Artly pihaknya juga bertemu dengan masyarakat, sehingga mendapatkan masukkan lebih banyak terkait penggunaan Dandes.
"Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral sebagai anggota DPRD terhadap masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, salah satu yang menjadi perhatian pihaknya yaitu penggunaan Dandes untuk pemberian Bantua Langsung Tunai (BLT), bagi masyarakat terdampak COVID-19.
"Jadi program khusus saat pandemi ini, yang sumber dari dana desa harus jelas. Yang layak dibantu harus dapat bantuan," katanya.
Ia juga mengingatkan para aparat desa untuk bisa memfasilitasi penyaluran dengan baik.
Menurut politisi andalan PDI-P ini, membangun koordinasi dengan para pendamping desa di wilayah masing-masing sangat penting, dengan tetap mengutamakan regulasi, sehingga tidak bermasalah hukum.
"Nah kalau ada kendala disampaikan. Begitupun dengan warga jika namanya sudah ada dalam penerima bantuan tetapi tidak menerima, sampaikan ke kami. Sebab tujuan kehadiran anggota DPRD saat ini adalah untuk memastikan setiap bantuan dapat disalurkan kepada warga yang berhak," tandasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Tenggara David Lalandos, memberikan apresiasi kepada pihak DPRD yang ikut mengawasi pemanfaatan Dandes, meski di tengah pandemi.
"Kami sepenuhnya menyambut baik ke pihak DPRD yang secara partisipatif ikut mengawasi dana desa di Minahasa Tenggara," katanya.
Dia mengungkapkan, hal tersebut membuktikan jika pihak legislatif maupun eksekutif dapat bersinergi dalam pelaksanaan pemerintahan di tengah pandemi COVID-19.***2***
"Kami turun langsung ke desa-desa untuk melihat dan mencari tahu bagaimana penggunaan anggaran dana desa tahun 2020 ini. Apalagi pada saat ini sedang pandemi," kata Ketua Komisi I DPRD Minahasa Tenggara Artly Kountur di Ratahan, Sabtu.
Selain itu menurut Artly pihaknya juga bertemu dengan masyarakat, sehingga mendapatkan masukkan lebih banyak terkait penggunaan Dandes.
"Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral sebagai anggota DPRD terhadap masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, salah satu yang menjadi perhatian pihaknya yaitu penggunaan Dandes untuk pemberian Bantua Langsung Tunai (BLT), bagi masyarakat terdampak COVID-19.
"Jadi program khusus saat pandemi ini, yang sumber dari dana desa harus jelas. Yang layak dibantu harus dapat bantuan," katanya.
Ia juga mengingatkan para aparat desa untuk bisa memfasilitasi penyaluran dengan baik.
Menurut politisi andalan PDI-P ini, membangun koordinasi dengan para pendamping desa di wilayah masing-masing sangat penting, dengan tetap mengutamakan regulasi, sehingga tidak bermasalah hukum.
"Nah kalau ada kendala disampaikan. Begitupun dengan warga jika namanya sudah ada dalam penerima bantuan tetapi tidak menerima, sampaikan ke kami. Sebab tujuan kehadiran anggota DPRD saat ini adalah untuk memastikan setiap bantuan dapat disalurkan kepada warga yang berhak," tandasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Tenggara David Lalandos, memberikan apresiasi kepada pihak DPRD yang ikut mengawasi pemanfaatan Dandes, meski di tengah pandemi.
"Kami sepenuhnya menyambut baik ke pihak DPRD yang secara partisipatif ikut mengawasi dana desa di Minahasa Tenggara," katanya.
Dia mengungkapkan, hal tersebut membuktikan jika pihak legislatif maupun eksekutif dapat bersinergi dalam pelaksanaan pemerintahan di tengah pandemi COVID-19.***2***