Minahasa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, Sulawesi Utara, mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa kepada 18.696 kepala keluarga.
"Bantuan ini disalurkan pemerintah untuk menolong masyarakat di desa yang terdampak penyebaran COVID-19," kata Bupati Royke Roring saat menyerahkan BLT di Tondano, Jumat.
Ia mengungkapkan bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian di tengah pandemi.
"Dampak dari pandemi COVID-19 ini sangat terasa. Makanya dari program yang digagas Presiden Joko Widodo dan arahan Gubernur Olly Dondokambey, kami di Minahasa memberikan bantuan ini kepada masyarakat terdampak," ujarnya.
Roring berharap bantuan yang diterima masyarakat dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jefry Tangkulung mengatakan masing-masing keluarga menerima uang Rp 600.000 setiap bulan, mulai April sampai dengan Juni.
"Kami memastikan masyarakat penerima ini telah melewati proses verifikasi dan telah dimusyawarahkan di desa," katanya.
Selain itu kata Jefry, masyarakat penerima akan ditempeli stiker khusus sebagai masyarakat terdampak COVID-19 yang mendapatkan bantuan.
"Bantuan ini disalurkan pemerintah untuk menolong masyarakat di desa yang terdampak penyebaran COVID-19," kata Bupati Royke Roring saat menyerahkan BLT di Tondano, Jumat.
Ia mengungkapkan bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian di tengah pandemi.
"Dampak dari pandemi COVID-19 ini sangat terasa. Makanya dari program yang digagas Presiden Joko Widodo dan arahan Gubernur Olly Dondokambey, kami di Minahasa memberikan bantuan ini kepada masyarakat terdampak," ujarnya.
Roring berharap bantuan yang diterima masyarakat dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jefry Tangkulung mengatakan masing-masing keluarga menerima uang Rp 600.000 setiap bulan, mulai April sampai dengan Juni.
"Kami memastikan masyarakat penerima ini telah melewati proses verifikasi dan telah dimusyawarahkan di desa," katanya.
Selain itu kata Jefry, masyarakat penerima akan ditempeli stiker khusus sebagai masyarakat terdampak COVID-19 yang mendapatkan bantuan.