Manado (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Manado menutup sejumlah kantor layanan yang lokasinya dinilai rawan penyebaran  COVID-19.

"Ada tujuh kantor layanan yang dinilai rawan penyebaran corona, seperti di pusat belanja dan padat masyarakata" kata CEO BNI Manado Koko Prawira Butarbutar di Manado, Minggu.

Dia mengatakan beberapa titik kantor layanan BNI yang ditutup di pusat belanja seperti Manado Town Square, Mega Mall, Jl Calaca, Ranotana, Unsrat dan kantor lain menyesuaikan jam tayang.

Ia mengatakan walaupun ada beberapa kantor layanan BNI yang ditutup, namun tidak mengurangi kualitas pelayanan, banyak alternatif lain yang disiapkan.

Dia menjelaskan pembatasan ini hanya berlaku bagi layanan tatap muka atau konvensional. Bila masyarakat ingin memanfaatkan layanan dalam jaringan (daring) atau online, ia memastikan kalau operasionalnya tetap normal atau tak terganggu. 

Layanan-layanan jarak jauh itu antara lain BNIDirect untuk perusahaan. Lalu ada juga BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking dan BNI Internet Banking untuk nasabah perorangan. 

"Kami mengimbau nasabah agar menggunakan fasilitas transaksi elektronik yang kami miliki pada berbagai e-channel BNI," katanya. 

Dalam masa tanggap darurat corona ini, BNI juga telah menerapkan sejumlah kebijakan pencegahan di kantor-kantornya. Salah satunya sistem work from home atau bekerja dari rumah. 

Sementara itu, bagi operasional utama dan layanan perbankan diterapkan split dan shift operation. Maksudnya karyawan bekerja secara bergantian sesuai shift atau tim kerjanya. 

"Bagi masyarakat yang akan datang langsung ke bank, tetap akan dilayani langsung oleh pegawai BNI yang bertugas," jelasnya.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024