Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 20 tenaga medis di Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjalani isolasi mandiri setelah hasil tes cepat menunjukkan reaktif COVID-19, kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.

"Saat ini mereka sedang menjalani isolasi mandiri dan mudah-mudahan cepat sembuh," kata dia di Pontianak, Sabtu, saat penyerahan bantuan kepada kalangan terdampak pandemi virus corona baru tersebut di daerah setempat.

Ia menjelaskan mereka yang hasil tes cepat reaktif, maka akan Pemkot Pontianak memfasilitasi dengan PCR.

"Karena reaktif belum tentu positif, tetapi setidaknya itu adalah tanda untuk tindakan lebih lanjut. Dan hingga kini total hasil 'rapid test' (tes cepat) yang reaktif sebanyak 60 orang, sebanyak 20 orang di antaranya tenaga medis. Makanya kita tes acak terus agar bisa petakan di mana saja lokasi penyebaran virus corona di Kota Pontianak," kata dia.

Edi meminta masyarakat tidak memberikan stigma negatif terhadap mereka karena semua pihak saat ini berpeluang terpapar virus corona jenis baru itu.

"Paling penting bagaimana mereka disiplin, tetapi kalau distigma negatif, maka nantinya masyarakat kalau ada yang dinyatakan positif mereka tidak mau mengaku, karena malu, takut diusir, akhirnya penyebaran makin luas, tetapi kalau mereka diterima pasti secara psikis lebih baik," ujarnya.

Saat ini Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat masih akan terus mengkaji pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dalam mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 di daerah itu.

"Hingga saat ini, kami terus mengkaji terkait pemberlakuan PSBB dalam mencegah meluasnya penyebaran pandemi COVID-19," kata dia.
 

Pewarta : Andilala
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024