Banjarmasin (ANTARA) - Penolakan dari sebagian oknum masyarakat kepada jenazah perawat COVID-19 di sejumlah tempat di Indonesia memantik kepedulian dari Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming yang juga pengusaha asal Kalimantan Selatan untuk menyediakan lokasi pemakaman khusus.

Melalui yayasan yang dibinanya yaitu Yayasan Haji Maming menyiapkan Komplek Pemakaman Alkah Haji Maming di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan sebagai lokasi pemakaman jika ada dokter atau perawat pasien virus corona asal Tanah Bumbu yang meninggal dunia.

"Komplek pemakaman berada di kawasan Cappa Padang, Kelurahan Batulicin, Kecamatan Batulicin.Kalau ada warga yang menolak, makam Haji Maming siap menerima untuk dokter dan perawat," kata Mardani yang mewakili pihak yayasan, Senin.

Peristiwa yang terjadi di sejumlah tempat memang menciptakan keprihatinan di hati banyak orang, termasuk sang Ketum HIPMI. Karenanya, dia tidak ingin insiden serupa terjadi di kampung halamannya, Kabupaten Tanah Bumbu.

"Mereka yang meninggal dunia karena corona itu bukan aib. Mestinya tidak perlu ada penolakan seperti itu," sebut mantan Bupati Tanah Bumbu itu. Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming membagikan bantuan sembako untuk masyarakat yang terdampak COVID-19. (ANTARA/Firman)

Selain mengizinkan Komplek Pemakaman Alkah Haji Maming menjadi tempat pemakaman tenaga medis yang gugur, Mardani juga menyiapkan lokasi pemakaman umum untuk pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Lokasinya berada di kawasan Desa Sungai Dua. Di sana, pihak Yayasan Haji Maming menyiapkan lahan seluas dua hektare.

"Satu hektare untuk makam warga muslim, dan satu hektare sisanya untuk warga Kristen dan Konghucu. Itu tanahnya hibah dari Yayasan Haji Maming," tandas Mardani.

Sebelumnya CEO PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu juga telah meminjamkan hotel miliknya yaitu Hotel Medina di Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan sebagai tempat isolasi dan karantina bagi para Orang Dalam Pemantauan (ODP) COVID-19.

Mardani mengatakan, hotel yang memiliki 33 kamar ditambah beberapa "cotage" itu dipinjamkan kepada pemerintah daerah selama masih dibutuhkan dalam upaya penanganan COVID-19 di tanah kelahiran sang Ketum HIPMI tersebut.

Pewarta : Firman
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024