Minahasa Tenggara (ANTARA) - Jumat Agung di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara diperingati umat Kristiani di daersh tersebut secara khusyuk, dengan mengikuti ibadah dan perjamuan kudus di rumah masing-masing.
"Memang ini baru pertama kali kami harus beribadah di rumah, tanpa menghilangkan kekhusyukan. Tapi dengan kondisi saat ini, lebih baik ikut anjuran pemerintah," kata Apolos Kawenas, Penatua di gereja GMIM Immanuel Wawali Ratahan, Jumat.
Dia mengungkapkan, meski diperingati dengan melakukan perjamuan di rumah, namun mempunyai tersendiri.
"Ini tentunya pengalaman yang berbeda. Tapi setidaknya ini juga menjadi kekuatan bagi kami dalam menghadapi masa-masa sulit seperti saat ini. Kami hanya berharap dan terus berdoa agar kondisinya kembali seperti semula," ujarnya.
Sementara itu Misa Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Lukas Ratahan, harus disaksikan para umat melalui media sosial lewat siaran langsung Facebook.
"Ini jadi sarana kami untuk memperingati kematian Yesus Kristus di kayu salib, dalam perayaan Jumat Agung," kata Aman salah satu umat Katolik di Ratahan.
Ia mengakui mempunyai kerinduan untuk mengikuti misa secara langsung di gereja setelah kondisi pilih kembali.
"Seperti dalam tradisi Katolik sebenarnya, pada Jumat Agung ini kami berkesempatan untuk mencium salib. Tapi harus dimaklumi juga kondisi saat ini, sedangkan mengikuti misa saja harus lewat Facebook," ujarnya.
Aman pun berharap dengan doa dari seluruh umat Katolik di seluruh dunia, kondisi pandemi COVID-19 dapat segera berakhir.
Sementara itu, sejumlah petugas medis, aparat kepolisian, dan TNI harus melaksanakan perjamuan kudus Jumat Agung di posko perbatasan, dan dilayani oleh sejumlah pelayanan khusus gereja di sekitar pos penjagaan tersebut.***3***
 

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024