Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, semakin memperketat pintu masuk di wilayah tersebut, termasuk melalui Pelabuhan Anggrek, di Kecamatan Anggrek.

"Tidak ada pelayaran komersil khusus penumpang yang masuk melalui Pelabuhan Anggrek, salah satu pelabuhan ekspor-impor di Gorontalo, namun pengetatan dilakukan sebab arus kedatangan kapal barang masih terus berjalan," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara, Ridwan Yasin, di Gorontalo, Rabu.

Ia didampingi anggota DPRD dari fraksi Golkar, Lukum Diko, meninjau lokasi untuk membangun posko pencegahan dan pengendalian COVID-19, di pelabuhan ekspor-impor tersebut.

Kunjungan yang juga didampingi tim dari Dinas Kesehatan setempat, diharapkan mempertegas keberadaan posko yang akan dimanfaatkan untuk memantau kedatangan orang dari luar daerah, sebab memungkinkan pelabuhan Anggrek menjadi pintu masuk ke Gorontalo.

"Saya bersama anggota DPRD, juga tim Gugus Tugas pencegahan COVID-19, turun memantau kondisi pelabuhan Anggrek, sebab kami akan menyiapkan posko terpadu mengingat pelabuhan ini menjadi salah satu pelabuhan penghubung yang memerlukan pengawasan ketat terhadap kedatangan arus barang dan orang yang memungkinkan masuk dari pelabuhan ini," ujarnya.

Pemkab tuturnya, berinisiatif membangun posko berukuran 6x9 meter, nantinya akan dimanfaatkan sebagai lokasi pemantauan dalam upaya pencegahan COVID-19.

Seluruh upaya akan dilakukan Pemkab, agar daerah tersebut terkategori zona aman bebas COVID-19.

Sekda pun berharap, upaya bersama dalam mencegah atau memutus rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini, mampu dipertahankan dan menjadi penanganan prioritas oleh seluruh pemangku kepentingan.*** Sekda Gorontalo Utara, Ridwan Yasin, didampingi anggota DPRD dari fraksi Golkar, Lukum Diko, serta tim Dinas Kesehatan setempat, meninjau lokasi rencana pembangunan posko terpadu Gugus Tugas COVID-19, di Pelabuhan Anggrek, Kecamatan Anggrek. (ANTARA/HO)

Pewarta : Susanti Sako
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024