Palembang (ANTARA) - Tiga kasus positif COVID-19 di Provinsi Sumatera Selatan memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta sehingga Sumsel masih berstatus daerah terjangkit karena belum ada penularan transmisi lokal.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Prof. Yuwono, Selasa, mengatakan, kasus terbaru positif COVID-19 menginfeksi seorang warga Kabupaten Ogan Komering Ulu, HS (62) yang diketahui baru pulang dari Jakarta dan Bogor.
"Kasus impor alias didapat dirantau," ujar Prof. Yuwono lewat keterangan tertulisnya di Palembang.
Sebelumnya kasus pertama COVID-19 menginfeksi seorang warga Palembang, JS (54) yang diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, lalu kasus kedua menginfeksi E (54) seorang tenaga medis di Kota Prabumulih diketahui memiliki riwayat dari Jakarta dan Batam.
Namun keduanya dinyatakan positif COVID-19 satu hari setelah meninggal dengan waktu berdekatan di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang pada 23 Maret 2020.
Sedangkan HS (62) dinyatakan positif COVID-19 pada 30 Maret 2020 berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang saat ini mendapat perawatan di ruang isolasi RSMH Palembang, HS tidak mengalami sesak napas tetapi masih dipasang infus.
Pihaknya telah melacak keberadaan keluarga dan orang yang kemungkinan berkontak dengan HS pasca pulang ke Palembang untuk diisolasi mandiri sebagai antisipasi penularan semakin meluas.
Sementara data terbaru Gugus Tugas Sumsel 30 Maret 2020 menyebut masih ada 758 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 24 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dirawat di beberapa rumah sakit.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Prof. Yuwono, Selasa, mengatakan, kasus terbaru positif COVID-19 menginfeksi seorang warga Kabupaten Ogan Komering Ulu, HS (62) yang diketahui baru pulang dari Jakarta dan Bogor.
"Kasus impor alias didapat dirantau," ujar Prof. Yuwono lewat keterangan tertulisnya di Palembang.
Sebelumnya kasus pertama COVID-19 menginfeksi seorang warga Palembang, JS (54) yang diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, lalu kasus kedua menginfeksi E (54) seorang tenaga medis di Kota Prabumulih diketahui memiliki riwayat dari Jakarta dan Batam.
Namun keduanya dinyatakan positif COVID-19 satu hari setelah meninggal dengan waktu berdekatan di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang pada 23 Maret 2020.
Sedangkan HS (62) dinyatakan positif COVID-19 pada 30 Maret 2020 berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang saat ini mendapat perawatan di ruang isolasi RSMH Palembang, HS tidak mengalami sesak napas tetapi masih dipasang infus.
Pihaknya telah melacak keberadaan keluarga dan orang yang kemungkinan berkontak dengan HS pasca pulang ke Palembang untuk diisolasi mandiri sebagai antisipasi penularan semakin meluas.
Sementara data terbaru Gugus Tugas Sumsel 30 Maret 2020 menyebut masih ada 758 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 24 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dirawat di beberapa rumah sakit.