Makassar (ANTARA) - Menyusul Pemerintah Kota Makassar yang mengumumkan peningkatan status Makassar menjadi darurat Covid-19 telah memicu aktivitas pusat-pusat perbelanjaan di Makassar sepi.

"Kami hanya datang memantau lot kami dan buka beberapa jam saja, lalu tutup lagi karena pengunjung sepi," kata salah seorang pedagang Kamriani di Mal Karebosi Link, Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, sudah sepekan terakhir sepi pengujung, akibatnya pembeli juga hanya dapat dihitung dengan jari.

Menyikapi kondisi tersebut, lanjut dia, terpaksa tiga orang karyawannya diminta tinggal di rumah, apalagi sudah ada imbauan untuk melakukan pembatasan sosial untuk menjaga jarak.

Selain itu, dia tidak sanggup lagi membayar upah karyawan, karena pembelian barang yang merupakan busana muslimah sepi.

Hal senada dikemukakan pedagang eletronik Arifuddin di Makassar Trade Center (MTC) Karebosi, Makassar.

Adanya peningkatan status Kota Makassar menjadi darurat Covid-19 dan imbauan untuk pembatasan sosial, membuat dia tidak membuka tokonya.

"Kedatangan saya di sini hanya ingin mengambil barang untuk dikirim ke daerah saja untuk memenuhi permintaan pelanggan," katanya.

 DIi mengatakan jam operasional mal yang sebelumnya buka jam 9.00 - 10.00 Wita, kini jam 11.00 Wita - 20.00 Wita saja, padahal sebelumnya mulai dari 10.00 Wita hingga 23.00 Wita pada malam minggu.

Sebelumnya, pihak manajemen Mal Ratu Indah dan Mal Nipah di Makassar sudah tutup sejak awal pekan ini, karena alasan menjaga kesehatan dan mengikuti imbauan pemerintah untuk menjaga jarak sosial (social dsitancing). Suasana Mal Makassar Trade Center yang sepi sebagai dampak penetapan status Kota Makassar sebagai darurat COVID-19 di Makassar, Jumat (27/3/2020). ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024