Minahasa Tenggara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara melakukan pengawasan ketat terhadap pendistribusian bahan bakar memasak, elpiji bersubsidi (3kg), mengantisipasi terjadinya kepanikan warga dampak penyebaran virus Covid-19.
"Kami sekarang serius melakukan pengawasan khususnya pada distribusi elpiji. Ini antisipasi jika terjadi kepanikan masyarakat dampak penyebaran virus Covid-19 ," kata Kabag Perekonomian Setda Minahasa Tenggara Olvie Tambayong, di Ratahan, Rabu.
Untuk memperketat pengawasan, kata Olvie maka pihaknya membentuk tim khusus untuk melakukan monitoring langsung di lapangan.
"Untuk itu kami sudah membentuk tim guna mengawasi distribusi di lapangan, bukan hanya terkait ketersediaannya saja, namun juga harga eceran di tiap pangkalan,” katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa, dan dengan masyarakat dalam melakukan pengawasan.
Masyarakat, kata Olvie tidak perlu takut untuk melaporkan ke pihaknya, jika ada pangkalan yang melakukan kecurangan.
“Tentunya dalam monitoring ini, kami juga berkoordinasi dengan pihak pangkalan terkait distribusi gas elpiji. Kami berharap ke depan nanti tidak ada pangkalan yang menaikan harga jauh dari yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan agen distribusi elpiji tabung berwarna hijau tersebut.
"Kami juga sudah koordinasi dengan pihak agen. Termasuk meminta jaminan mereka agar elpiji bersubsidi tidak langka," tandasnya.
"Kami sekarang serius melakukan pengawasan khususnya pada distribusi elpiji. Ini antisipasi jika terjadi kepanikan masyarakat dampak penyebaran virus Covid-19 ," kata Kabag Perekonomian Setda Minahasa Tenggara Olvie Tambayong, di Ratahan, Rabu.
Untuk memperketat pengawasan, kata Olvie maka pihaknya membentuk tim khusus untuk melakukan monitoring langsung di lapangan.
"Untuk itu kami sudah membentuk tim guna mengawasi distribusi di lapangan, bukan hanya terkait ketersediaannya saja, namun juga harga eceran di tiap pangkalan,” katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa, dan dengan masyarakat dalam melakukan pengawasan.
Masyarakat, kata Olvie tidak perlu takut untuk melaporkan ke pihaknya, jika ada pangkalan yang melakukan kecurangan.
“Tentunya dalam monitoring ini, kami juga berkoordinasi dengan pihak pangkalan terkait distribusi gas elpiji. Kami berharap ke depan nanti tidak ada pangkalan yang menaikan harga jauh dari yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan agen distribusi elpiji tabung berwarna hijau tersebut.
"Kami juga sudah koordinasi dengan pihak agen. Termasuk meminta jaminan mereka agar elpiji bersubsidi tidak langka," tandasnya.