Minahasa Tenggara (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, menggalakkan program tanaman pangan lestari dengan memanfaatkan pekarangan rumah warga, atau lahan kosong terutama mengantisipasi gejolak perekonomian yang bakal memberatkan  setelah pandemi  Covid-19. 

."Pekarangan rumah harus bisa dimanfaatkan untuk menanam sejumlah komoditas,  terutama pangan yang bisa dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Kepala Dinas Pertanian Petrus Worang di Ratahan, Rabu.

Ia menjelaskan, pemanfaatan pekarangan dengan ditanami pangan lokal atau sayur mayur yang merupakan bagian dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

"Memang selalu digaungkan Pemkab Minahasa Tenggara, guna mendukung penganekaragaman dan pengembangan pangan lokal, sebagai bahan pangan alternatif," ujarnya.

Lebih lanjut untuk mengkampanyekan KRPL ini, Dinas Pertanian menanami pekarangan kantor dengan tanaman hortikultura, sekalian menjadi contoh bagi masyarakat akan mudahnya merealisasikan program KRPL di pekarangan sendiri.

"Ini sekaligus sebagai percontohan bagi semua masyarakat. Jadi lahan pekarangan bisa dimanfaatkan dengan ditanami tanaman pangan alternatif, seperti sayuran. Hal ini mudah dilakukan, hanya perlu luangkan waktu sedikit, seperti yang kita lakukan ini,” ungkapnya.
Selain itu menurutnya, pemanfaatan pekarangan juga bisa turut menambah pendapatan dalam keluarga.

"Secara tidak langsung pemanfaatan lahan pekarangan ini bisa menambah pendapatan keluarga. Ini juga bisa menjadi solusi untuk ketersediaan pangan alternatif sehingga tak banyak belanja diluar," tandasnya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024