Manado (ANTARA) - Akademisi Fikom Unisba, Santi Indra Astuti mengatakan, media memiliki kekuatan yang sangat besar baik sebagai aktor pembangunan maupun agen perubahan. 

"Kita semua tahu hal ini (kekuatan besar media), kita sekadar menganggap media sebagai bagian dari alat untuk menyampaikan informasi," ujar Santi pada workshop pembiayaan perumahan untuk masyarakat di Manado, Kamis.

Media, sebut dia, fungsinya kadang hanya diposisikan sebagai kanal untuk menyampaikan komunikasi, informasi dan kemudian edukasi. 

"Sekarang kita harus memposisikan media lebih dari itu, bukan lagi hanya sekedar menjalankan fungsi komunikasi, informasi dan edukasi, tapi juga sebagai aktor pembangunan dan agen perubahan," katanya.

Media lanjut aktivis literasi media itu, dikenal media sebagai sarana untuk menyampaikan informasi, sarana untuk menyampaikan persuasi, sebagai sarana edukasi, serta sebagai sarana hiburan. 

Media sebagai aktor dan agen perubahan, di antaranya memiliki peran membuka ruang diskusi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan antara khalayak yang dihadapi dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan urusan yang dijalankan para pemangku kepentingan. 

Media juga menjadi sarana pembentuk opini publik, menjadi sarana advokasi yang memperjuangkan kepentingan publik.

Selanjutnya, media bisa menjadi sarana mobilisasi aksi dari membentuk opini publik kemudian menjalankan kepentingan melakukan advokasi sampai akhirnya melakukan mobilisasi aksi.

Dari informasi kemudian memunculkan empati, simpati, afeksi, dan sampai akhirnya masuk pada wilayah aksi, ujarnya.

"Nah ini yang saya maksud kenapa kita tidak bisa lagi sekadar memandang media hanya sebagai tools atau alat saja, tapi media juga mempunya power sebagai agen perubahan, juga sebagai aktor dari pembangunan itu sendiri," katanya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024