Manado (ANTARA) - DPRD Manado meminta pemerintah kota (Pemkot), mengangkat THL khusus dokter umum dan spesialis, untuk melayani masyarakat Manado di 15 Puskesmas di daerah tersebut, dengan tunjangan khusus yang memadai.
"Ini perlu menjadi bahan pertimbangan, mengingat saat ini di 15 Puskesmas di Manado, tenaga dokter masih dirasa kurang, sehingga perlu tambahan," kata Ketua Bapemperda DPRD Manado, Sonny Lela, di Manado, usai rapat dengan dinas kesehatan, Selasa.
Dia mengatakan, keluhan tentang kurangnya tenaga kesehatan terutama dokter baik umum maupun spesialis masih tetap terdengar disampaikan masyarakat, karena memang sampai saat ini di Puskemas rata-rata tenaga dokter hanya dua saja.
Padahal menurut Lela, pasien yang harus dilayani setiap hari banyak, sehingga perlu ada penambahan tenaga khusus, dan lebih baik jika pemerintah mengangkat THL atau mengontrak dokter umum dan spesialisi dengan masa kerja tertentu dua sampai empat tahun kemudian diperpanjang lagi, minimal lima di setiap Puskesmas sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal.
Dalam kontrak itu, kata Lela, sebaiknya pemerintah memberikan upah yang layak sebagai bentuk penghargaan, sehingga lulusan dokter dari Unsrat bisa diserap di daerah, dengan honor yang sepadan dengan risiko pekerjaan dan tanggung jawabnya.
"Berikan honor minimal Rp7 juta untuk setiap dokter umum dan lebihkan sedikit bagi spesialis, agar mau mengabdi di 15 Puskesmas dan melayani masyarakat dengan baik, tidak lari keluar dan memilih melayani daerah lain, karena merasa tidak dihargai dan tak dibutuhkan di daerah sendiri," katanya.
Dengan demikian, kata Lela, maka selain bisa memberikan layanan maksimal bagi seluruh warga Manado, juga dapat mendorong terserapnya tenaga kerja lokal yang merupakan anak daerah lulusan perguruan tinggi kebanggaan Sulawesi Utara, Unsrat.
Selain itu katanya bukan hanya dokter saja, tetapi perawat dengan kualitas baik dan memiliki ketrampilan dan sikap yang baik, juga bisa direkrut sehingga benar-benar dapat memberdayakan tenaga kerja trampil sesuai bidangnya untuk melayani masyarakat.
"Kita punya anggaran cukup, menyiapkan anggaran bagi para dokter umum, spesialis dan perawat itu tidak akan merugikan daerah, karena justru memberikan layanan maksimal bagi masyarakat," katanya.
"Ini perlu menjadi bahan pertimbangan, mengingat saat ini di 15 Puskesmas di Manado, tenaga dokter masih dirasa kurang, sehingga perlu tambahan," kata Ketua Bapemperda DPRD Manado, Sonny Lela, di Manado, usai rapat dengan dinas kesehatan, Selasa.
Dia mengatakan, keluhan tentang kurangnya tenaga kesehatan terutama dokter baik umum maupun spesialis masih tetap terdengar disampaikan masyarakat, karena memang sampai saat ini di Puskemas rata-rata tenaga dokter hanya dua saja.
Padahal menurut Lela, pasien yang harus dilayani setiap hari banyak, sehingga perlu ada penambahan tenaga khusus, dan lebih baik jika pemerintah mengangkat THL atau mengontrak dokter umum dan spesialisi dengan masa kerja tertentu dua sampai empat tahun kemudian diperpanjang lagi, minimal lima di setiap Puskesmas sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal.
Dalam kontrak itu, kata Lela, sebaiknya pemerintah memberikan upah yang layak sebagai bentuk penghargaan, sehingga lulusan dokter dari Unsrat bisa diserap di daerah, dengan honor yang sepadan dengan risiko pekerjaan dan tanggung jawabnya.
"Berikan honor minimal Rp7 juta untuk setiap dokter umum dan lebihkan sedikit bagi spesialis, agar mau mengabdi di 15 Puskesmas dan melayani masyarakat dengan baik, tidak lari keluar dan memilih melayani daerah lain, karena merasa tidak dihargai dan tak dibutuhkan di daerah sendiri," katanya.
Dengan demikian, kata Lela, maka selain bisa memberikan layanan maksimal bagi seluruh warga Manado, juga dapat mendorong terserapnya tenaga kerja lokal yang merupakan anak daerah lulusan perguruan tinggi kebanggaan Sulawesi Utara, Unsrat.
Selain itu katanya bukan hanya dokter saja, tetapi perawat dengan kualitas baik dan memiliki ketrampilan dan sikap yang baik, juga bisa direkrut sehingga benar-benar dapat memberdayakan tenaga kerja trampil sesuai bidangnya untuk melayani masyarakat.
"Kita punya anggaran cukup, menyiapkan anggaran bagi para dokter umum, spesialis dan perawat itu tidak akan merugikan daerah, karena justru memberikan layanan maksimal bagi masyarakat," katanya.