Sulut, Tahuna (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara meminta nelayan di daerah itu mewaspadai gelombang tinggi saat melaut supaya tidak terjadi kecelakaan laut.

"Kami mengimbau para nelayan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap gelombang tinggi saat melaut," kata Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe Rivo Pudihang di Tahuna, Senin.

Dia mengatakan peringatan dini gelombang tinggi diperkirakan terjadi mulai Selasa (3/3), pukul 08.00 Wita sampai dengan Rabu (4/3) pukul 08.00 Wita.

"Gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi pada hari Selasa sampai Rabu di perairan utara Sulawesi Utara, laut Sulawesi bagian barat dan bagian tengah, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung dan Likupang dan laut Maluku," kata dia.

Tinggi gelombang 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan laut Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud.

"Tinggi gelombang di perairan laut Sangihe dan Talaud diperkirakan mencapai empat meter pada hari Selasa sampai Rabu," kata dia.

Dengan perkiraan itu, kata dia, nelayan diminta menunda kegiatan ke laut pada dua hari tersebut.

"Kami meminta kepada nelayan untuk menunda kegiatan melaut pada hari Selada dan Rabu sebab diperkirakan tinggi gelombang mencapai empat meter," kata dia.

Dia juga mengimbau penyedia jasa transportasi laut agar senantiasa menyiapkan alat bantu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Penyedia transportasi umum di laut supaya tetap menyedia alat bantu keselamatan seperti pelampung untuk semua penumpang yang diangkut," kata dia.
 

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024