Manado (ANTARA) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) Zona Maritim Tengah melaksanakan simulasi penanganan kapal nelayan asing di Perairan Serei, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis.

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengasah kemampuan dalam mengantisipasi  ancaman dan gangguan pelaksanaan patroli keamanan dan keselamatan di laut," kata Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Tengah, Laksma Bakamla Leonidas Braksan di Manado.

Dia mengatakan sebanyak 54 personel yang terdiri dari personel staf Kantor Kamla Zona Maritim Tengah, Stasiun Pemantau Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Bitung, Kema dan Stasiun Bumi Bitung, staff pendukung dari personel Pangkalan Armada Serei dan peserta latihan dilibatkan pada kegiatan tersebut, dengan menggunakan dua unit kapal patroli KN Singa Laut 402 dan KN Gajah Laut 404.

Kegiatan simulasi ini, katanya, diawali dengan tahapan kegiatan peran di kapal sesuai SOP (Standard Operational Procedure), mulai dari persiapan kapal bertolak di dermaga, prosedur henrikkan (penghentian, pemeriksaan dan penangkapan kapal), prosedur pengamanan barang bukti, prosedur pengawalan kapal, hingga prosedur penyerahan tersangka dan barang bukti ke stakeholder terkait.

"Simulasi ini dilaksanakan untuk mengukur, kesiap-siagaaan, memeriksa sarana dan prasarana operasional serta menguji SOP, bilamana pada saat patroli menemukan kapal nelayan asing masuk ke wilayah indonesia, prosedur apa yang pertama kita lakukan, mulai dari langkah langkah awal yang pesrsuasif, sampai dengan penegakan hukum sesuai dengan SOP," ungkap Leonidas Braksan.

Kegiatan ini, katanya, penting dilaksanakan secara rutin terutama di perairan Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan perairan Filipina, mengingat daerah ini merupakan jalur internasional perlintasan kapal niaga maupun kapal nelayan. 

 

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024