Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey mengharapkan Sensus Penduduk (SP) 2020 ini, akan memberikan dampak pada upaya pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut.

"Sensus Penduduk 2020 ini harus bisa memaparkan data riil terkait kemiskinan," kata Olly di Manado, Kamis.

Ia menambahkan dengan adanya data statistik yang akurat, maka pemerintah Sulut bisa mementahkan dimana daerah miskin yang harus diprioritaskan.

"Intinya, masyarakat memberikan data yang akurat, karena SP 2020 ini, akan menentukan pembangunan ke depannya," ujarnya.

Dia menyebutkan saat ini, sementara berlangsung SP online atau daring hingga akhir Maret 2020.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Sulut untuk mengambil bagian secara aktif dalam sensus penduduk online 2020," lanjutnya.

Gubernur Sulut berharap semuanya bisa berjalan lancar atas dukungan semua pihak. Para bupati, camat, kepala desa, tokoh agama, tokoh adat, semua pihak harus terlibat secara aktif menyukseskan sensus online ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dr Ateng Hartono mengatakan SP Online sangat bermanfaat bagi orang-orang yang sibuk. Tidak akan direpotkan dengan kunjungan petugas.

"Kalau ini berhasil, pendataan tidak perlu sensus lagi. Masyarakat sendiri yang langsung meng-update dirinya," sebutnya.

Ini memang baru pertama, jelasnya belum tentu semua langsung terdata. Juli nanti dilakukan verifikasi lagi dengan sistem combine. Ada petugas yang masih tetap gunakan online dan daerah-daerah yang belum terakses internet, petugas gunakan kuesioner.

Data BPS menyebutkan angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Utara turun 15 poin dari 7,77 persen pada Maret 2019 menjadi 7,51 persen pada September 2019.

Pada September 2019 jumlah penduduk miskin Sulawesi Utara 188,6 ribu atau berkurang 3,1 ribu dari jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 yang tercatat 191,7 ribu orang.

Selama kurun itu, menurut dia persentase penduduk miskin di daerah perkotaan turun 0,06 poin menjadi 4,95 persen dan di daerah perdesaan turun 0,26 poin menjadi 10,30 persen.

Menurut data BPS, selama periode Maret-September 2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun 0,6 ribu dari 65,49 ribu menjadi 64,90 ribu orang sementara di daerah perdesaan jumlah penduduk miskin turun 2,5 ribu dari 126,20 ribu menjadi 123,70 ribu orang.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024