Manado (ANTARA) - Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara Darwin Muksin memastikan ekspor tepung kelapa ke China tetap berlanjut dan tidak terdampak oleh penyebaran virus corona.

Darwin saat ditemui di Manado, Selasa, mengatakan permintaan tepung kelapa dari China tidak mengalami persoalan dan produk tersebut mampu memberikan devisa bagi negara.

"Di bulan Februari 2020 ini, telah diekspor tepung kelapa ke China sebanyak 13 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 17.570 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Darwin.

Darwin menjelaskan permintaan tepung kelapa dari China tetap tinggi meski kinerja ekonomi di negara tersebut mulai terpengaruh oleh penyebaran virus corona.

"Kita bersyukur karena krisis sekalipun tidak akan mempengaruhi permintaan produk makanan di Sulut," jelasnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan petani dan pelaku ekspor dapat mampu meningkatkan kualitas serta mutu produk olahan tepung kelapa, apalagi komoditas ini telah mempunyai pasar tersendiri di pasar global.

Selain itu, pemerintah daerah siap memberikan dukungan dalam mencari pasar tujuan ekspor baru ke Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.

"Karena untuk mendapatkan satu pembeli internasional butuh waktu yang cukup lama," katanya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024