Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) membutuhkan ribuan petugas Sensus Penduduk (SP) 2020 untuk mendata semua penduduk di daerah tersebut.

"Khusus di Sulut akan ada ribuan petugas yang akan mendata penduduk, sedikitnya ada sebanyak 1.200 orang," kata Kepala BPS Sulut, Dr Ateng Hartono di Manado, Sabtu.

Dia menambahkan untuk SP secara online hanya mengerahkan semua pegawai BPS di semua kabupaten dan kota untuk menuntun masyarakat membuka website bps.

Sensus Penduduk 2020 (SP2020) sudah dimulai. Ada dua tahapan besar dalam SP2020 ini, yakni SP Online selang 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Kemudian, SP wawancara atau manual pada Bulan Juli 2020.

Ateng mengemukakan, untuk pertama kalinya Sensus Penduduk akan menggunakan metode kombinasi.

"Dalam arti menggunakan data Capil sebagai basis data utama. Narasi besar yang kita bawa mencatat Indonesia. Untuk mewujudkan satu data kependudukan," tambahnya.

Dia mengatakan, SP 2020 sangat penting karena data itu bisa jadi rujukan institusi dan Kementerian. Data penduduk penting karena jadi dasar membuat perencanaan.

Data Sensus Penduduk akan jadi dasar bagi perencanaan pendidikan, kesehatan, pertanian, perumahan, ketahanan pangan dan lain-lain.

Hasil sensus penduduk akan membantu proyeksi penduduk. Dimana, data penduduk sesuai SP 2020 digunakan untuk proyeksi hingga 2045.

"Kami mohon dukungan seluruh masyarakat Sulut sehingga agenda Sensus Penduduk 2020 ini bisa sukses, dan berjalan lancar," lanjutnya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024