Manado (ANTARA) - Pelaku UKM di Kota Manado, Sulawesi Utara merasa terbantu dengan program kemitraan PT Pertamina (Persero) MOR VII dalam pengembangan usaha.

"Dengan program kemitraan ini sangat membantu dalam mengembangkan usaha," kata Yanie Tjahyani, seorang pelaku usaha kerajinan dari sisik ikan di Manado, Jumat (14/2).

Melalui program kemitraan Pertamina, ia mendapatkan modal untuk pengembangan usaha kecil yang ditekuninya.

Selain itu, katanya, mendapatkan kesempatan mengikuti pameran di berbagai tempat di Indonesia, sehingga menambah wawasan dan kreativitas dalam mengembangkan usaha tersebut.

"Melalui pameran tersebut, bisa melihat kerajinan tangan dari daerah lainnya. Ini menambah ide untuk menghasilkan produk yang lebih beragam," katanya.

Ia mengatakan usaha kerajinan tersebut menggunakan sisik ikan kakap dan ikan kakatua.

Dalam menghasilkan produk tersebut, pihaknya mempekerjakan para ibu rumah tangga di sekitar tempat tinggalnya.

"Selain telah dipasarkan domestik, produk ini sudah dikirim ke luar negeri yakni Amerika," katanya.
  Para ibu memproduksi kerajinan tangan dari sisik ikan di Manado. ANTARA/Jorie Darondo

Manager Communication dan CSR Pertamina Mor VII Hatim Ilwan mengatakan pihaknya terus komitmen mengembangkan UKM melalui program kemitraan selama ini.

"Memberikan apresiasi terhadap UKM tersebut yang menghasilkan produk unik dari limbah sisik ikan ini," katanya.

Ia mengatakan pelaku UKM tersebut telah menciptakan kreasi dan inovasi baru.

"Sebetulnya itu sudah menjadi sampah, namun limbah itu kemudian dibuat menjadi nilai tambah dengan membuat berbagai kreasi kerajinan tangan," katanya.

Limbah berupai sisik ikan tersebut menghasilkan berbagai produk kerajinan, seperti kalung, gelang, anting, dan bros dengan nilai jual dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
 

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024