Manado (ANTARA) - Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Ronny Erungan memastikan impor bawang putih dari China tidak akan terhenti untuk memenuhi pasokan dalam negeri.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, jangan memborong dalam membeli bawang putih, karena stok di sentra perdagangan Sulawesi Utara tetap aman, dan pemerintah pusat tetap melakukan impor," kata Ronny di Manado, Selasa.

Ronny mengatakan impor bawang putih akan tetap berjalan karena tidak ada larangan impor mengingat bawang putih bukan merupakan media penularan virus corona.

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) tetap menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) komoditas bawang putih sebesar 103.000 ton dari China.

Menurut Ronny, impor tersebut dilakukan untuk menambah stok bawang putih di dalam negeri yang mulai menipis seiring dengan terbatasnya pasokan.

Meski demikian, tambah dia, pemerintah tetap mengantisipasi penyebaran virus corona sehingga kewaspadaan tetap dilaksanakan terhadap masuknya produk impor.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, produk bahan makanan dari China yang diimpor ke Indonesia tidak mengandung virus corona," katanya.

Ia juga mengharapkan pedagang tetap menjual bawang putih dengan harga normal, tidak mempermainkan pembeli dan tidak menimbun pasokan.

"Kami akan menindak tegas pedagang yang nakal, karena stok aman hingga 2,5 bulan ke depan," katanya.

Saat ini, harga bawang putih di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya berada pada kisaran Rp60.000 per kilogram.

Berdasarkan catatan, konsumsi bawang putih nasional mencapai 560.000-580.000 ton per tahun atau setara 47.000-48.000 ton per bulan, dengan produksi bawang dalam negeri hanya sebesar 85.000 ton per tahun.

Dengan kondisi tersebut, maka pasokan bawang putih lokal baru memenuhi sekitar 15 persen dari total konsumsi bawang putih Indonesia per tahun.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024