Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sulawesi Utara, Diano T Tandaju mengatakan program Grebek Pasar menjadi salah satu langkah menekan angka kesuburan total atau Total fertility rate (TFR) yang menambah jumlah penduduk.

"Tidak gampang menurunkan angka fertilitas total, " ucap Diano di Manado, Senin.

TFR merujuk pada jumlah anak yang akan dilahirkan seorang wanita hingga berakhir masa reproduksinya.

Saat ini, lanjut dia, TFR provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu yaitu sebesar 2,54 dan kemudian akan ditekan hingga angka 2,1.

"Strategi grebek pasar yang sementara kami lakukan adalah salah satu upaya untuk menekan angka fertilitas total atau TFR itu," ujarnya.

Program "Grebek Pasar" sebut dia, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penggunaan alat kontrasepsi serta upaya lainnya dalam rangka mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

Selain program ini, BKKBN Sulut, kata dia, terus mengkampanyekan pentingnya kesehatan reproduksi, menjamin ketersediaan alat kontrasepsi yang memadai hingga penyediaan sarana dan prasarana.

"Ketika alat kontrasepsi tersedia di fasilitas-fasilitas layanan kesehatan, maka masyarakat akan lebih mudah mengakses. Hal ini (ketersediaan) terus kita jamin," ungkapnya.

Diano menambahkan, BKKBN Sulut menargetkan sebanyak 63.000 peserta KB baru.

"Kita dapat sekitar 30.000 peserta KB baru itu baik. Tapi kita akan terus berupaya mencapai target-target itu," ujarnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024