Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) optimis pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada tahun 2020 ini akan  tumbuh positif dan cenderung menguat.

Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan harga komoditas utama yang mulai menunjukan tren positif sejak Oktober 2019 dan potensi penyesuaian kebijakan perikanan diperkirakan menjadi faktor pendorong kinerja lapangan usaha (LU) pertanian dan industri pengolahan serta ekspor dari Sisi permintaan. 

"Sementara itu, kinerja transportasi diperkirakan akan menguat seiring adaptasi masyarakat terhadap range tiket pesawat dan peningkatan aksesibilitas di wilayah Sulawesi Utara," kata Arbonas di Manado, Jumat.

Arbonas mengatakan Investasi dan konstruksi juga diperkirakan akan tumbuh menguat di tahun 2020 seiring percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional seperti Jalan Tol Manado-Bitung, Bendungan Kuwil Kawangkoan, dan Bendungan Lolak. 

Selain itu, katanya, pembangunan KEK Pariwisata Likupang yang dimulai pada tahun 2020 dan pembangunan akses untuk mendukung peningkatan pariwisata diperkirakan akan ikut mendorong pertumbuhan investasi. 

Sementara itu, katanya, konsumsi pemerintah diperkirakan akan menjadi faktor pendorong perekonomian di tahun 2020 seiring ada perbaikan realisasi belanja pemerintah.

Bank Indonesia terus mencermati berbagai perkembangan serta risiko eksternal dan domestik. 

Risiko eksternal berupa risiko terkait rencana pengetatan kebijakan moneter di negara ekonomi maju, risiko kenaikan harga minyak, perang dagang serta berlanjutnya tren negatif harga komoditas. 

Di sisi domestik, risiko berasal dari belum kuatnya konsumsi rumah tangga dan intermediasi perbankan. 

Khusus regional Sulut, risiko bersumber dari permasalahan di infrastruktur seperti pembebasan Iahan di lokasi KEK Bitung dan PSN serta keterbatasan pasokan listrik seiring dengan naiknya kebutuhan masyarakat terhadap daya listrik.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024