Manado (ANTARA) - Hujan yang mengguyur manado lebih dari  24 jam, sejak Minggu malam sampai Senin malam menyebabkan tanah longsor di Tuminting serta banjir lokal di Singkil. 

"Hujan menyebabkan tanah longsor menimpa sebuah rumah di Tuminting lingkungan V, untung saja tidak ada korban jiwa," kata Sekretaris Badan Pengenggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Petter Eman, ST, di Manado. 

Dia mengatakan meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi tanah lonsgor menyebabkan satu buah rumah rusak, walaupun tidak sampai roboh, namun sudah mendapatkan perhatian pemerintah.  Banjir lokal di Manado, Senin tengah malam sampai Selasa dinihari. (Ist/ANTARA) (1)
Selain tanah longsor di Tuminting lingkungan V, kata Eman, hujan juga menyebabkan air naik dan menggenangi puluhan rumah warga di wilayah Kecamatan Singkil, tepatnya di  Kelurahan Ternate Tanjung Lingkungan III dan I. 

"Tetapi di lingkungan I, tidak semua rumah hanya sebagian saja. Air naik sampai 40 cm setinggi lutut orang dewasa, sehingga puluhan anak-anak dan orang tua dan perempuan mengungsi," kata Eman. 

Namun dia mengatakan, Selasa pagi sampai siang, ketika air sudah berangsur-angsur turun, perempuan, orang tua dan anak-anak sudah kembali ke rumah masing-masing, untuk membantu membersihkan rumah. 

Pemerintah kata Eman, sudah turun melihat langsung, mendata dan memberikan bantuan kepada para korban baik tanah longsor maupun banjir.  Banjir lokal di Manado, Senin tengah malam sampai Selasa dinihari. (Ist/ANTARA) (1)
"Para korban bencana, baik banjir maupun tanah longsor sudah mendapatkan bantuan tanggap darurat bencana dari pemerintah lewat BPBD, sedangkan berapa besar kerugian sedang dihitung," katanya. 

Di sisi lain, dia mengingatkan warga Manado, untuk selalu waspada, jika hujan deras dengan durasi yang lebih dari 15 menit, yang berada di lokas rawan seperti tepian DAS, perbukitan atau dibawah bukit dan dekat pohon-pohon besar, untuk menyingkir sementara waktu, mengungsi ke tempat aman agar tidak menjadi korban.***  
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024