Manado (ANTARA) - Polairud Polda Sulawesi Utara melaksanakan penanaman bibit mongrove di Pantai Bawoho Lngkungan IV, Tongkaina, Manado, Jumat.
Mereka yang ikut dalam penanaman bibit pohon mongrove itu, antara lain Ketua Pengurus Daerah (PD) Bhayangkari Sulut Nunuk Sigid Tri Hardjanto, wakil ketua Imelda Tabana Bangun, personel Ditpolairud Polda Sulut, perangkat Kelurahan Tongkaina, pelajar, serta masyarakat sekitar.
Ketua PD Bhayangkari Sulut Nunuk Sigid Tri Hardjanto menyatakan bangga atas diikutsertakan Bhayangkari dalam penanaman mangrove itu.
"Merasa bersyukur dan bangga diikutsertakan dalam kegiatan ini. Selain bisa turut melestarikan lingkungan, juga dapat wawasan mengenai manfaat mangrove, yang salah satunya dapat mencegah abrasi," katanya.
Ia berharap, ke depan Tongkaina bisa menjadi tujuan wisata edukatif, terutama dalam hal pelestarian lingkungan.
Lurah Tongkaina Leopard Tampi mengapresiasi kegiatan yang digagas Ditpolairud Polda Sulut itu.
"Terima kasih kepada Polda Sulut yang telah memilih Kelurahan Tongkaina sebagai lokasi penanaman mangrove kali ini," katanya
Ia mengatakan Tongkaina merupakan bagian kecil dari kelurahan di Kota Manado yang memiliki kawasan hutan mangrove, dan saat ini Tongkaina sedang bersiap diri untuk menjadi Kelurahan Pariwisata.
"Kami sudah mengusulkan anggaran untuk membuat jalan di tengah mangrove, mulai dari jembatan sampai ke Tiwoho, sepanjang sekitar 700 meter," katanya.
Ia berharap, pihaknya bisa terus bekerja sama dengan Polda Sulut dan jajaran, termasuk Bhayangkari, terutama dalam pelestarian lingkungan.
"Ke depan kita dapat bekerja sama memajukan Kelurahan Tongkaina sehingga benar-benar bisa menjadi Kelurahan Pariwisata," katanya.
Dirpolairud Polda Sulut Kombes Pol Edward Indharmawan Eka Chandra mengatakan penanaman mangrove itu dalam rangka mendukung dan mengimplementasikan program Presiden RI.
"Rencananya kami akan menanam sepuluh ribu bibit pohon mangrove di seluruh wilayah Sulut. Untuk di Tongkaina ini sebanyak seribu bibit pohon mangrove yang ditanam, tujuannya antara lain untuk mengurangi abrasi pantai," katanya.
Mereka yang ikut dalam penanaman bibit pohon mongrove itu, antara lain Ketua Pengurus Daerah (PD) Bhayangkari Sulut Nunuk Sigid Tri Hardjanto, wakil ketua Imelda Tabana Bangun, personel Ditpolairud Polda Sulut, perangkat Kelurahan Tongkaina, pelajar, serta masyarakat sekitar.
Ketua PD Bhayangkari Sulut Nunuk Sigid Tri Hardjanto menyatakan bangga atas diikutsertakan Bhayangkari dalam penanaman mangrove itu.
"Merasa bersyukur dan bangga diikutsertakan dalam kegiatan ini. Selain bisa turut melestarikan lingkungan, juga dapat wawasan mengenai manfaat mangrove, yang salah satunya dapat mencegah abrasi," katanya.
Ia berharap, ke depan Tongkaina bisa menjadi tujuan wisata edukatif, terutama dalam hal pelestarian lingkungan.
Lurah Tongkaina Leopard Tampi mengapresiasi kegiatan yang digagas Ditpolairud Polda Sulut itu.
"Terima kasih kepada Polda Sulut yang telah memilih Kelurahan Tongkaina sebagai lokasi penanaman mangrove kali ini," katanya
Ia mengatakan Tongkaina merupakan bagian kecil dari kelurahan di Kota Manado yang memiliki kawasan hutan mangrove, dan saat ini Tongkaina sedang bersiap diri untuk menjadi Kelurahan Pariwisata.
"Kami sudah mengusulkan anggaran untuk membuat jalan di tengah mangrove, mulai dari jembatan sampai ke Tiwoho, sepanjang sekitar 700 meter," katanya.
Ia berharap, pihaknya bisa terus bekerja sama dengan Polda Sulut dan jajaran, termasuk Bhayangkari, terutama dalam pelestarian lingkungan.
"Ke depan kita dapat bekerja sama memajukan Kelurahan Tongkaina sehingga benar-benar bisa menjadi Kelurahan Pariwisata," katanya.
Dirpolairud Polda Sulut Kombes Pol Edward Indharmawan Eka Chandra mengatakan penanaman mangrove itu dalam rangka mendukung dan mengimplementasikan program Presiden RI.
"Rencananya kami akan menanam sepuluh ribu bibit pohon mangrove di seluruh wilayah Sulut. Untuk di Tongkaina ini sebanyak seribu bibit pohon mangrove yang ditanam, tujuannya antara lain untuk mengurangi abrasi pantai," katanya.