Manado (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kenaikan jumlah investor maupun nilai transaksi saham di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada akhir 2019.

"Jumlah investor dan nilai transaksi saham di Provinsi Sulut tumbuh signifikan di tahun 2019," kata Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulut Mario L Iroth di Manado, Selasa.

Mario mengungkapkan jumlah investor saham mengalami kenaikan dari 2.357 investor menjadi 11.156 investor atau tumbuh 26,7 persen pada akhir 2019.

Pertumbuhan jumlah investor ini didorong oleh sejumlah faktor, yakni tingginya kegiatan literasi dan inklusi serta keterlibatan perguruan tinggi dalam memasyarakatkan pasar modal.

Sedangkan, nilai transaksi saham tumbuh 35,3 persen, dari 1,7 triliun pada 2018 menjadi Rp2,3 triliun pada 2019, yang salah satunya didukung oleh euforia Pemilihan Umum pada triwulan II-2019.

Peningkatan nilai transaksi saham itu sejalan dengan peningkatan jumlah investor. Pergerakan di bursa seperti terkoreksinya saham-saham blue chip ikut menjadi salah satu pendorong pertumbuhan transaksi tahun lalu.

Mario optimistis pertumbuhan investor maupun transaksi masih akan berlanjut pada 2020 sejalan dengan adanya Galeri Investasi BEI.

“Optimistis adanya pertumbuhan investor dengan ketambahan Galeri Investasi BEI yang baru akhir 2019," katanya.

Ia mengharapkan jumlah investor dan nilai investasi akan semakin tinggi di 2020.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024