Manado (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara (BI Sulut) mengharapkan Pemerintah Provinsi setempat dapat mendorong pengembangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata.

"Daerah juga perlu meningkatkan UMKM yang bergerak di bidang hiburan dan wisata budaya," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Senin.

Arbonas mengatakan rencana penetapan Manado sebagai kota metropolitan dan penetapan Likupang sebagai KEK Pariwisata telah menuntut UMKM untuk mendorong nilai jual produk dan daya tarik bagi wisatawan maupun pasar ekspor.

Oleh karena itu, produk-produk khas Sulut seperti kain tradisional, tarian-tarian tradisional, makanan lokal serta bentuk-bentuk aktifitas liburan lainnya perlu diperbanyak untuk meningkatkan daya saing pariwisata Sulut.

Selain itu, sosialisasi mengenai keunggulan produk dibandingkan produk sejenis di daerah lain, kemasan produk, bahkan latar belakang atau cerita di balik pembuatan produk dapat menambah nilai jual dan menjadi daya tarik tersendiri.

Dengan demikian, produk UMKM Sulut layak untuk masuk ke dalam produk yang berorientasi ekspor dan menunjang industri pariwisata yang pada akhirnya dapat mendukung upaya penurunan defisit neraca transaksi berjalan.

Tentunya, kata Arbonas, setiap proses pengembangan UMKM sebagai usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan ekosistem kolaborasi yang mampu menjembatani setiap kepentingan yang ada.

"Oleh karena itu, kami mengajak perbankan di Sulawesi Utara untuk melihat potensi ini dan menyalurkan kredit UMKM di kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pariwisata," katanya.

Menurut Arbonas, potensi pariwisata dan pembangunan infrastruktur bisa menjadi sektor pertumbuhan kredit baru untuk menopang pertumbuhan kredit Sulawesi Utara yang pada triwulan III-2019 tumbuh sebesar 8,49 persen (yoy).

Selain pembiayaan, ia mengatakan, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia juga penting untuk mendorong kegiatan pariwisata, yaitu melalui penyediaan sekolah kejuruan atau vokasi yang berkualitas.

"Faktor-faktor ini yakni potensi sumber daya manusia, geoposisi, pembangunan infrastruktur dan bonus demografi perlu menjadi perhatian kita bersama," katanya.

Saat ini, transformasi struktural perekonomian Sulut yang mulai berjalan dengan pengembangan KEK pariwisata perlu didukung dengan pengembangan sektor-sektor penunjang.

Tidak hanya itu, inovasi model bisnis dan produk-produk pendukung pariwisata perlu dilakukan untuk mempercepat dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024