Manado (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan mendorong pengembangan sentra kopra putih di kabupaten kepulauan perbatasan.

"Tahun ini, kami akan mengembangkan sentra kopra putih di Kabupaten Kepulauan Sangihe," kata Kepala Disperindag Sulut Edwin Kindangen di Manado, Senin.

Edwin mengatakan pemerintah daerah telah memilih Kabupaten Kepulauan Sangihe karena bahan baku untuk pengembangan kopra putih yang cukup banyak dengan kualitas yang baik.

Ia menambahkan berbagai produk dari kopra putih juga telah diminati oleh pembeli asal Eropa.

"Permintaan ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut, sehingga menghasilkan devisa yang lebih besar bagi negara," katanya.

Ia memastikan pemerintah daerah juga telah menyiapkan mesin peralatan yaitu tungku yang saat ini sudah ada di beberapa kelompok tani di daerah tersebut.

Sebagai informasi, kopra putih termasuk komoditas yang cukup menguntungkan, namun pengembangannya belum popular di Sulut.

Alasannya adalah kebanyakan petani kelapa tidak mengetahui prosedur pengolahan dan tidak tersedia teknologi tepat guna yang dapat diterapkan.

Selama ini yang banyak dilakukan di daerah sentra penghasil kelapa adalah pengolahan kelapa menjadi kopra (kopra hitam), karena metodenya yang lebih sederhana dan tidak terlalu menuntut persyaratan tambahan seperti pengembangan kopra putih.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sulawesi Utara (Apeksu) George Umpel menambahkan petani kelapa di Provinsi Sulut membutuhkan 600 tungku untuk mengembangkan produk turunan kopra putih.

George mengatakan kebutuhan tungku itu untuk mengolah kopra putih agar petani mendapatkan nilai tambah yang tinggi.

"Untuk pengembangan kopra putih, petani membutuhkan sekitar 500-600 tungku agar mampu mendapatkan produksi yang cukup banyak," katanya.

Dengan perkiraan tungku tersebut, maka jumlah kopra putih yang dapat dihasilkan mencapai 250 ton kopra putih.

"Pabrikan meminta kepada petani, jika mampu menghasilkan kopra putih sebanyak 250 ton secara kontinu, pihaknya bisa memberikan harga bagus," jelas George.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024