Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Manado Capt Mosez Imanuel Karaeng mengingatkan operator kapal mewaspadai cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi beberapa waktu ke depan.
"Jadi ada informasi dari BMKG terkait dengan potensi cuaca ekstrem. Kementerian perhubungan melalui Dirjen Perhubungan laut telah menindaklanjuti dengan mengeluarkan telegram ke semua otoritas pelabuhan," ucap Mosez di Manado, Sabtu.
Telegram tersebut, sebut dia, berkaitan dengan kesiapan menghadapi cuaca ekstrem.
KSOP Manado, sebut dia, telah menindaklanjuti telegram tersebut dengan menyurati semua operator kapal yang menggunakan Pelabuhan Manado sebagai titik menaikkan dan menurunkan penumpang.
"Kami sangat berharap setelah menerima surat, operator kapal menindaklanjuti, kami juga akan melakukan pengetatan dan pengawasan," sebutnya.
Dalam telegram yang dikirimkan Dirjen Perhubungan Laut tersebut berisi beberapa poin di antaranya setiap pemberangkatan kapal selalu memperhatikan kondisi cuaca BMKG dengan mengakses website.
Apabila cuaca sangat berbahaya untuk keselamatan pelayaran diharapkan menunda keberangkatan hingga kondisi cuaca memungkinkan.
Selanjutnya, melakukan pengetatan dan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran untuk semua kapal yang berlayar di wilayah perairan Indonesia atau kapal-kapal berbendera Indonesia yang berlayar ke luar negeri khususnya yang memuat penumpang agar dipastikan tidak melebihi kapasitas diizinkan dan penumpang diasuransikan.
Kapala penumpang Roro yang mengangkut penumpang dan kendaraan dilarang mengangkut barang berbahaya.
Hal lainnya, meningkatkan pemeriksaan fisik kapal terutama alat-alat keselamatan pelayaran dan peralatan kebakaran seperti "fire dumper" dan "fire extinguisher".
"Jadi ada informasi dari BMKG terkait dengan potensi cuaca ekstrem. Kementerian perhubungan melalui Dirjen Perhubungan laut telah menindaklanjuti dengan mengeluarkan telegram ke semua otoritas pelabuhan," ucap Mosez di Manado, Sabtu.
Telegram tersebut, sebut dia, berkaitan dengan kesiapan menghadapi cuaca ekstrem.
KSOP Manado, sebut dia, telah menindaklanjuti telegram tersebut dengan menyurati semua operator kapal yang menggunakan Pelabuhan Manado sebagai titik menaikkan dan menurunkan penumpang.
"Kami sangat berharap setelah menerima surat, operator kapal menindaklanjuti, kami juga akan melakukan pengetatan dan pengawasan," sebutnya.
Dalam telegram yang dikirimkan Dirjen Perhubungan Laut tersebut berisi beberapa poin di antaranya setiap pemberangkatan kapal selalu memperhatikan kondisi cuaca BMKG dengan mengakses website.
Apabila cuaca sangat berbahaya untuk keselamatan pelayaran diharapkan menunda keberangkatan hingga kondisi cuaca memungkinkan.
Selanjutnya, melakukan pengetatan dan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran untuk semua kapal yang berlayar di wilayah perairan Indonesia atau kapal-kapal berbendera Indonesia yang berlayar ke luar negeri khususnya yang memuat penumpang agar dipastikan tidak melebihi kapasitas diizinkan dan penumpang diasuransikan.
Kapala penumpang Roro yang mengangkut penumpang dan kendaraan dilarang mengangkut barang berbahaya.
Hal lainnya, meningkatkan pemeriksaan fisik kapal terutama alat-alat keselamatan pelayaran dan peralatan kebakaran seperti "fire dumper" dan "fire extinguisher".