Manado (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo) menyalurkan bantuan senilai Rp100 juta kepada korban banjir bandang dan tanah longsor di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulut.

General Manager PLN UIW Suluttenggo, Christyono, di Manado, Kamis, mengungkapkan simpati, empati, dan dukungannya terhadap korban banjir bandang di Kepulauan Sangihe.

"Semua korban banjir pasti merasakan ketidaknyamanan, PLN bertekad meminimalisir ketidaknyamanan itu dengan memberikan bantuan kepada para korban dan secepat mungkin memperbaiki infrastruktur kelistrikan yang rusak ataupun ikut terendam banjir agar masyarakat bisa dengan cepat juga dapat menikmati listrik seperti sedia kala. Semoga bantuan dari PLN ini dapat bermanfaat dan mengurangi beban para korban," ujarnya.

PLN juga berupaya melakukan pemulihan sistem kelistrikan di sejumlah daerah yang sempat mengalami pemadaman listrik.

“Kami melakukan pemadaman sementara untuk mencegah terjadinya hubungan arus pendek/konsleting akibat air luapan banjir. Supaya tidak membahayakan keselamatan warga,” tambahnya.

Upaya lain yang dilakukan PLN termasuk bersiaga memantau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BNPB dan pemerintah daerah setempat untuk membantu masyarakat agar segera pulih pascabencana.

Senior Manager SDM dan Umum Galih Chrissetyo mengharapkan bantuan dari PLN itu bermanfaat bagi upaya pemulihan para korban banjir.

“Bantuan sembako dan berbagai bantuan lain ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para korban 'recovery' pascabanjir bandang dan tanah longsor. Ini merupakan wujud PLN Hadir terhadap sesama, Melalui Program PLN Peduli, dalam membantu memulihkan perekonomian juga secara mental trauma akibat bencana yang datang tiba-tiba pada dini hari lalu,” ujarnya.

Manager PLN UP3 Tahuna Mulke Tumanken mengharapkan ke depan warga setempat mendukung langkah PLN dalam membangun kelistrikan sampai pelosok daerah yang salah satunya dengan mengizinkan PLN menebang pohon yang dapat mengganggu jaringan listrik.

Banjir bandang dan tanah longsor menimpa beberapa wilayah, akibatnya ratusan rumah dan jalan tertimbun lumpur dan batang kayu yang terbawa banjir.

Informasi yang diterima petugas PLN, banjir bandang mengakibatkan kerusakan rumah seperti di Desa Upel, Sesiwung, Lebo, Belengan, Barangkalang, dan Hiung dengan total rumah rusak berat 56 unit, rusak sedang delapan unit, dan rusak ringan 12 unit. Total pengungsi 112 keluarga atau 412 jiwa. Mereka saat ini belum dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa.

Bupati Kepulauan Sangihe Jabes E. Gaghana berterima kasih atas bantuan dari PLN untuk para korban bencana alam di daerahnya.

"Mohon doa dan dukungannya agar seluruh korban bencana dapat pulih dan kegiatan perekonomian warga dapat berjalan seperti sedia kala,” tuturnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Rivo Budian mengungkapkan pascabencana, petugas PLN dengan semangat melakukan pemulihan kondisi sehingga saat ini listrik sudah bisa dirasakan kembali masyarakat.
 

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024