Manado (ANTARA) - Direktur Utama PT Jasamarga Manado Bitung, George Manurung optimistis pembebasan lahan proyek Jalan Tol Manado-Bitung Seksi IIB  selesai pada Januari ini.

"Kami terus berupaya termasuk melakukan koordinasi dengan panitia pembebasan lahan maupun dengan BPN," sebutnya di Manado, Sabtu.

Dia menyebutkan beberapa bidang tanah sudah dikonsinyasi ke pengadilan untuk proses ganti rugi, sementara ada beberapa bidang yang berproses hukum hingga ke MA.

"Kami tetap optimistis pembebasan lahan ini dapat diselesaikan sehingga bisa dilanjutkan dengan pembangunan fisik. Belum sepenuhnya lahan bebas menyebabkan konstruksi badan jalan dan jembatan belum tersambung utuh," ujarnya.

Data terakhir per 20 Desember 2019 menunjukkan lahan bebas di seksi IA (STA 0 sampai 7+000) sebesar 99,9 persen, sementara konstruksi fisik sebesar 100 persen.

Sementara di seksi IB (STA 7+000 hingga 14+000), lahan bebas sudah mencapai 99,93 persen.

Seksi IA menggunakan dana pinjaman luar negeri Pemerintah China, sementara seksi IB memanfaatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), hingga selesai pembangunannya diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp Rp3,01 triliun.

Selanjutnya di seksi IIA (STA 14+000 hingga 25+500) pembebasan lahannya telah mencapai 99,86 persen, sementara pembebasan seksi IIB (STA 25+500 hingga 39+000) mencapai 87,93 persen.

Seksi IIA (sepanjang 11,5 kilometer) dan seksi IIB (sepanjang 13,5 kilometer) dibangun oleh investor (badan usaha jalan tol/BUJT), total anggaran sebesar Rp3,17 triliun terserap untuk membangun tol seksi II itu.

"Terkait dengan rencana operasional tol Manado-Bitung sepanjang 21 kilometer masih menunggu informasi Kementerian PUPR," ujarnya.

Tol Manado-Bitung memiliki panjang 39,9 kilometer, direncanakan dalam waktu dekat ini akan dioperasionalkan sepanjang 21 kilometer, sebanyak tiga gerbang tol dapat dimanfaatkan yaitu Manado, Airmadidi maupun Kauditan.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024