Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan bantuan untuk warga korban banjir bandang di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe.
"Bantuan tersebut didistribusikan menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Manado," sebut Kepala BPBD Sulut Joi Oroh di Manado, Sabtu.
Pascabencana, kata dia Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw menginstruksikan BPBD bergerak cepat dalam tanggap bencana, termasuk menyalurkan bantuan bagi korban bencana.
"Ini bantuan awal Pemprov Sulut agar masyarakat yang terdampak bencana di Sangihe bisa terbantukan,” tambahnya.
Bantuan yang disalurkan untuk korban banjir bandang diantaranya beras, ikan kaleng, gula, mie instan, matras, selimut dan tikar plastik.
Sebelumnya, hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan Desa Lebo, Kecamatan Manganitu dilanda banjir bandang.
Peristiwa tersebut menyebabkan kurang lebih 80 kepala keluarga mengungsi ke rumah-rumah penduduk maupun gereja.
Selain menelan tiga korban jiwa, sebanyak enam orang dirawat di rumah sakit Tahuna, banjir bandang tersebut terjadi tanggal 3 Januari 2020 pada pukul 06:00 pagi.
BPBD, SAR, TNI, Polri, relawan dan masyarakat terus melakukan penanganan di lokasi, termasuk dibentuk posko bantuan sementara.
"Bantuan tersebut didistribusikan menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Manado," sebut Kepala BPBD Sulut Joi Oroh di Manado, Sabtu.
Pascabencana, kata dia Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw menginstruksikan BPBD bergerak cepat dalam tanggap bencana, termasuk menyalurkan bantuan bagi korban bencana.
"Ini bantuan awal Pemprov Sulut agar masyarakat yang terdampak bencana di Sangihe bisa terbantukan,” tambahnya.
Bantuan yang disalurkan untuk korban banjir bandang diantaranya beras, ikan kaleng, gula, mie instan, matras, selimut dan tikar plastik.
Sebelumnya, hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan Desa Lebo, Kecamatan Manganitu dilanda banjir bandang.
Peristiwa tersebut menyebabkan kurang lebih 80 kepala keluarga mengungsi ke rumah-rumah penduduk maupun gereja.
Selain menelan tiga korban jiwa, sebanyak enam orang dirawat di rumah sakit Tahuna, banjir bandang tersebut terjadi tanggal 3 Januari 2020 pada pukul 06:00 pagi.
BPBD, SAR, TNI, Polri, relawan dan masyarakat terus melakukan penanganan di lokasi, termasuk dibentuk posko bantuan sementara.