Manado (ANTARA) - Komisi III DPRD Manado, turun lapangan (turlap) secara marathon, memeriksa kondisi fasilitas umum yang rusak dan perlu penanganan cepat di sejumlah wilayah Kota.
"Kami sudah mulai mulai turlap sejak Senin (25/11) dan Selasa (26/11) memeriksa kondisi dan fasilitas SMP Negeri XI Sumompo, dan jembatan di depan sekolah tersebut," kata Personel Komisi III, Frederik Tangkau, mewakili komisi III, usai turlap di SMP XI.
Dia mengatakan, sejak Senin Komisi III menjalankan fungsi pengawasannya dengan memantau kondisi fasilitas umum, di berbagai wilayah Kota Manado, dan melihat apa saja yang saja yang bisa diperbaiki.
Turlap Komisi III DPRD Manado, Selasa. (Jo/ant) (1)
Menurut Tangkau, pihaknya turun memeriksa semua lokasi berdasarkan laporan masyarakat untuk melihat dan memeriksa apa saja yang perlu diperbaiki, karena ada yang sudah tidak layak lagi digunakan.
Didamping Lurah Sumompo, Heintje Patimbano, tim yang dipimpin oleh Ketua Komisi Ronni Makawata, SE dan Sekretaris Royke Anter SE, dengan anggota Jurani Rurubua, SST, Mona Kloer, SH, dan Lucky Datau memantau kondisi jembatan di depan SMP XI yang selalu tersumbat akibat sedimentasi dan tumpukan sampah plastik.
"Kita melihat salurannya tersumbat dan jika hujan beberapa satu dua jam saja, maka air akan naik bahkan sudah menyebabkan robohnya dinding pembatas sekolah, belum lagi dari bagian belakang gedung sekolah, maka air akan masuk ke ruangan guru," katanya.
Selain itu, katanya, ada permintaan pembangunan talud untuk menahan tebing di depan SMP XI, serta pembangunan pagar untuk keamanan sekolah, karena ada beberapa kejadian perusakan dan pencurian di lokasi tersebut.
Turlap Komisi III DPRD Manado, Selasa. (Jo/ant) (1)
Tangkau mengatakan, sehari sebelumnya, Komisi III sudah melakukan tugas pengawasan dengan turun memeriksa kondisi jalan Lengkong-Muaya, yang juga terus menerus menjadi keluhan masyarakat, sebab selalu banjir, akibat selokan yang tidak ada.
"Untuk itu kami akan memperjuangkan dan mengawal apa yang disampaikan masyarakat serta pihak SMP XI, agar dapat dibangun talud dan pagar di kawasan sekolah tersebut, juga beberapa permintaan lainnya," katanya.
Dia juga mengatakan, permintaan masyarakat itu akan diusulkan APBD apakah bisa di pergeseran ataukah nanti di perubahan 2020 nanti. ***
"Kami sudah mulai mulai turlap sejak Senin (25/11) dan Selasa (26/11) memeriksa kondisi dan fasilitas SMP Negeri XI Sumompo, dan jembatan di depan sekolah tersebut," kata Personel Komisi III, Frederik Tangkau, mewakili komisi III, usai turlap di SMP XI.
Dia mengatakan, sejak Senin Komisi III menjalankan fungsi pengawasannya dengan memantau kondisi fasilitas umum, di berbagai wilayah Kota Manado, dan melihat apa saja yang saja yang bisa diperbaiki.
Menurut Tangkau, pihaknya turun memeriksa semua lokasi berdasarkan laporan masyarakat untuk melihat dan memeriksa apa saja yang perlu diperbaiki, karena ada yang sudah tidak layak lagi digunakan.
Didamping Lurah Sumompo, Heintje Patimbano, tim yang dipimpin oleh Ketua Komisi Ronni Makawata, SE dan Sekretaris Royke Anter SE, dengan anggota Jurani Rurubua, SST, Mona Kloer, SH, dan Lucky Datau memantau kondisi jembatan di depan SMP XI yang selalu tersumbat akibat sedimentasi dan tumpukan sampah plastik.
"Kita melihat salurannya tersumbat dan jika hujan beberapa satu dua jam saja, maka air akan naik bahkan sudah menyebabkan robohnya dinding pembatas sekolah, belum lagi dari bagian belakang gedung sekolah, maka air akan masuk ke ruangan guru," katanya.
Selain itu, katanya, ada permintaan pembangunan talud untuk menahan tebing di depan SMP XI, serta pembangunan pagar untuk keamanan sekolah, karena ada beberapa kejadian perusakan dan pencurian di lokasi tersebut.
Tangkau mengatakan, sehari sebelumnya, Komisi III sudah melakukan tugas pengawasan dengan turun memeriksa kondisi jalan Lengkong-Muaya, yang juga terus menerus menjadi keluhan masyarakat, sebab selalu banjir, akibat selokan yang tidak ada.
"Untuk itu kami akan memperjuangkan dan mengawal apa yang disampaikan masyarakat serta pihak SMP XI, agar dapat dibangun talud dan pagar di kawasan sekolah tersebut, juga beberapa permintaan lainnya," katanya.
Dia juga mengatakan, permintaan masyarakat itu akan diusulkan APBD apakah bisa di pergeseran ataukah nanti di perubahan 2020 nanti. ***