Manado (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara (Sulut) meningkatkan kesadaran masyarakat mencegah dan menanggulangi penularan penyakit HIV/AIDS.

"Hal ini dalam rangka mewujudkan tiga zero HIV," sebut Kepala Perwakilan BKKBN Sulut,  Drs Sugiyatna MM didampingi Kepala Bidang KB/KR Ir Tino D Tandaju MErg dan Kasubid Kesehatan Reproduksi Ignasius P Worung SE MSi di Manado, Selasa.

Sugiyatna dalam acara "Integrasi Penguatan Promosi dan Konseling Kesehatan dan Hak-hak Reproduksi bersama Mitra Kerja" tersebut mengatakan "tiga zero" mencakup "zero new infection" atau tidak ada lagi infeksi baru HIV, "zero AIDS related deaths" atau tidak ada lagi kematian yang disebabkan karena HIV/AIDS.

Selanjutnya, "zero discrimination" atau tidak ada lagi diskrinimasi terhadap ODHA di Indonesia pada tahun 2030.

Sugiyatna menambahkan, kesehatan reproduksi dan program kependudukan dan KB adalah kegiatan peningkatan kualitas kesehatan reproduksi termasuk kualitas hidup Ibu, bayi dan anak.

"Masalah kematian ibu yang tinggi di Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis negara kepulauan dan medan yang sulit, ketidaksetaraan dalam memperoleh informasi dan pendidikan, serta masalah sumber daya manusia bidang kesehatan," jelasnya.

Dia menerangkan, faktor penyebab kematian ibu dapat disebabkan terlalu muda (menjadi ibu dibawah 20 tahun), terlalu tua (menjadi ibu diatas 35 tahun), terlalu sering (terlalu dekat jarak melahirkan) dan "3T" terlambat mengambil keputusan, terlambat mendapatkan pertolongan serta terlambat dalam penanganan.

"Hari AIDS Sedunia (HAS) diperingati setiap tanggal 1 Desember bertujuan untuk mengingatkan pentingnya tindakan yang tidak hanya kuratif tapi preventif terhadap HIV /AIDS," katanya.

Tema Nasional HAS tahun ini yaitu "Bersama Masyarakat Meraih Sukses", kegiatan ini menghadirkan narasumber pakar Dinkes dr. Arista Wowor MKes dan dr Agung Nugroho Sp.PD-KPTI.


Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024