Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar meningkatkan edukasi mengenai industri jasa keuangan kepada masyarakat agar tidak mudah dibodohi dengan maraknya investasi bodong.

"Saya mengapresiasi kinerja OJK SulutGomalut, dan berharap akan terus mengedukasi masyarakat di Sulut agar semakin cerdas dalam berinvestasi," kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey di Manado, Kamis.

Olly mengatakan pertumbuhan dan kinerja industri jasa keuangan di Sulut cukup baik yang ditandai dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang dilakukan institusi pembiayaan, seperti perbankan.

Namun, kata dia, masih ada masyarakat yang menyimpan uang di rumah, bukan di lembaga keuangan, karena belum mendapat informasi yang jelas tentang manfaat dan keuntungan yang dapat diterima.



Oleh karena itu, ia mengharapkan, OJK dan industri jasa keuangan melakukan sosialisasi dan edukasi dengan lebih gencar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap institusi lembaga keuangan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala OJK SulutGomalut Slamet Wibowo mengatakan bahwa secara umum kinerja industri keuangan yang ada di Bumi Nyiur Melambai tergolong baik.

Slamet menjelaskan bahwa kinerja bank umum di Sulut dalam keadaan memadai dengan total aset tercatat tumbuh 14 persen, kredit tumbuh enam persen, dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh dua persen.



Untuk industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Slamet melaporkan total aset tumbuh sekitar 20 persen, kredit tumbuh 22 persen, dan DPK tumbuh 14 persen. Kondisi serupa untuk perusahaan pembiayaan yang penyaluran kreditnya tercatat tumbuh 10 persen.

Sementara itu, ia mengungkapkan pasar modal di Sulut juga berkembang dengan baik. Jumlah transaksi periode Januari-September 2019, tercatat tumbuh 103 persen. Selanjutnya, jumlah kepemilikan saham juga tumbuh 33 persen.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024