Tomohon (ANTARA) - Pemerintah Kota Tomohon mengajak pihak terkait kelompok-kelompok tani se-Kota Tomohon, Badan Pengawasan Obat dan Makanan serta Penyuluh Pertanian Lapangan untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat.
"Kami berharap para pihak seperti menjadi pioner mewujudkan mutu dan keamanan pangan," Sekretaris Daerah Harold V Lolowang di Tomohon, Rabu.
Menurut dia, mutu dan keamanan pangan begitu pentingnya dan menjadi dasar bagi negara-negara di dunia dan di dalam program "Nawa Cita" Presiden Jokowi selain itu juga menjadi hak dari setiap masyarakat untuk mendapatkannya.
Di era otonomi daerah, tambahnya, banyak kewenangan yang telah dilimpahkan ke daerah, termasuk kewenangan dalam penanganan keamanan pangan.
"Kebijakan penanganan keamanan pangan harus diarahkan untuk menjamin masyarakat terhindar mengkonsumsi pangan terutama pangan segar yang terkontaminasi oleh cemaran biologis, kimia maupun cemaran fisik, sehingga dapat mendukung terjaminnya pengembangan pertumbuhan kesehatan dan kecerdasan manusia," ujarnya.
Beberapa hal penting yang menyebabkan penanganan keamanan pangan belum berjalan dengan efektif, menurut dia, yaitu masih belum berkembangnya sistem pembinaan dan pengawasan keamanan pangan.
Selanjutnya, dari sisi kelembagaan penanganan keamanan pangan termasuk laboratorium uji terakreditasi masih terbatas, SDM yang terlatih masih terbatas serta penegakan hukum yang masih lemah.
Hal ini, lanjut Lolowang, menyebabkan sistem penjaminan keamanan dan mutu produk pertanian belum bisa berjalan dengan baik.
Menurut dia, salah satu upaya pengembangan keamanan pangan adalah melalui optimalisasi pengawasan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan didukung oleh kelembagaan yang mantap yaitu otoritas kompentensi keamanan pangan (OKKP) daerah.
"Di Provinsi Sulawesi Utara berada di Kota Manado, lembaga ini akan memberikan sertifikasi dan label keamanan pangan pada produk segar," ujarnya.
Selanjutnya, optimalisasi pengawasan juga diharapkan menjamin tersedianya pangan segar asal pertanian yang telah mempunyai jaminan keamanan pangan untuk dikonsumsi, sementara pada tataran global, umumnya dipersyaratkan produk yang telah memiliki jaminan keamanan pangan.
"Kami berharap persyaratan tersebut betul-betul dipenuhi untuk meningkatkan citra pangan segar asal Kota Tomohon," ujarnya.
"Kami berharap para pihak seperti menjadi pioner mewujudkan mutu dan keamanan pangan," Sekretaris Daerah Harold V Lolowang di Tomohon, Rabu.
Menurut dia, mutu dan keamanan pangan begitu pentingnya dan menjadi dasar bagi negara-negara di dunia dan di dalam program "Nawa Cita" Presiden Jokowi selain itu juga menjadi hak dari setiap masyarakat untuk mendapatkannya.
Di era otonomi daerah, tambahnya, banyak kewenangan yang telah dilimpahkan ke daerah, termasuk kewenangan dalam penanganan keamanan pangan.
"Kebijakan penanganan keamanan pangan harus diarahkan untuk menjamin masyarakat terhindar mengkonsumsi pangan terutama pangan segar yang terkontaminasi oleh cemaran biologis, kimia maupun cemaran fisik, sehingga dapat mendukung terjaminnya pengembangan pertumbuhan kesehatan dan kecerdasan manusia," ujarnya.
Beberapa hal penting yang menyebabkan penanganan keamanan pangan belum berjalan dengan efektif, menurut dia, yaitu masih belum berkembangnya sistem pembinaan dan pengawasan keamanan pangan.
Selanjutnya, dari sisi kelembagaan penanganan keamanan pangan termasuk laboratorium uji terakreditasi masih terbatas, SDM yang terlatih masih terbatas serta penegakan hukum yang masih lemah.
Hal ini, lanjut Lolowang, menyebabkan sistem penjaminan keamanan dan mutu produk pertanian belum bisa berjalan dengan baik.
Menurut dia, salah satu upaya pengembangan keamanan pangan adalah melalui optimalisasi pengawasan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan didukung oleh kelembagaan yang mantap yaitu otoritas kompentensi keamanan pangan (OKKP) daerah.
"Di Provinsi Sulawesi Utara berada di Kota Manado, lembaga ini akan memberikan sertifikasi dan label keamanan pangan pada produk segar," ujarnya.
Selanjutnya, optimalisasi pengawasan juga diharapkan menjamin tersedianya pangan segar asal pertanian yang telah mempunyai jaminan keamanan pangan untuk dikonsumsi, sementara pada tataran global, umumnya dipersyaratkan produk yang telah memiliki jaminan keamanan pangan.
"Kami berharap persyaratan tersebut betul-betul dipenuhi untuk meningkatkan citra pangan segar asal Kota Tomohon," ujarnya.